Cilegon (Antara News) - PT Krakatau Steel Tbk akan mengoptimalkan penjualan untuk memperbaiki kinerja di tahun 2017 dengan cara memperkuat team komerisal dan memperkuat distribusi.
"Rumusnya sederhana jualannya harus banyak tetapi biaya harus dibuat seefisien mungkin targetnya mencapai 15 persen," kata Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk, Mas Wigrantoro Roes Setyadi di Cilegon, Jumat.
Ditemui usai acara buka puasa bersama dengan anak yatim sekaligus penyerahan zakat fitrah, Mas Wigrantoro menjelaskan tugas yang baru diemban selama dua minggu dari pemerintah melalui Kementerian BUMN adalah bagaimana agar KS bisa meraih untung dan mempertahankannya dalam jangka panjang.
Mas Wigrantoro menyampaikan laba operasi perusahaan sudah baik, tinggal laba bersih yang belum tercapai untuk itu harus perbaikan pada tahun pertama dan tahun kedua.
Pemerintah, kata Mas Wigrantoro juga membeikan target kapasitas produksi harus sudah meningkat menjadi 10 juta ton pada tahun 2022 mendatang.
Untuk memperbaiki penjualan, Mas Wigrantoro menyatakan akan meningkatkan penjualan dari pembeli yang sudah ada, caranya dengan meningkatkan pelayanan serta memberikan jaminan kepuasanpelanggan, memperkat distribusi, memperkaut team komersial, serta membuat peta persainga.
Mas Wigrantoro mengingatkan kompetitor bukanlah sesama pabrik baja, melainkan trader yang mengimpor produk baja dari luar negeri.
Mas Wigrantoro mengungkapkan untuk mencapai target-target tersebut harus ada perubahan cara berpikir seluruh karyawan, KS harus bisa mengubah anggapan sebagai perusaaan monopoli, sementara pesaing sudah di depan mata.
Kemudian untuk meningkatkan kapasitas produksi sesuai target tahun 2022, KS akan mencari mitra/ investor yang dapat berkerja sama sepertihalnya Krakatau Posco.
Sedangkan untuk anak-anak usaha KS, Mas Wigrantoro mendorong agar dapat memperluas investasinya di luar kawasan Cilegon seperti KIEC di sektor properti, dan PT Krakatau Tirta Industri dibidang air minum.
Kemudian untuk proyek Blast Furnance yang sedang dalam tahap pekerjaan, Mas Wigrantoro memberikan target akhir 2017 sudah harus beroperasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017
"Rumusnya sederhana jualannya harus banyak tetapi biaya harus dibuat seefisien mungkin targetnya mencapai 15 persen," kata Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk, Mas Wigrantoro Roes Setyadi di Cilegon, Jumat.
Ditemui usai acara buka puasa bersama dengan anak yatim sekaligus penyerahan zakat fitrah, Mas Wigrantoro menjelaskan tugas yang baru diemban selama dua minggu dari pemerintah melalui Kementerian BUMN adalah bagaimana agar KS bisa meraih untung dan mempertahankannya dalam jangka panjang.
Mas Wigrantoro menyampaikan laba operasi perusahaan sudah baik, tinggal laba bersih yang belum tercapai untuk itu harus perbaikan pada tahun pertama dan tahun kedua.
Pemerintah, kata Mas Wigrantoro juga membeikan target kapasitas produksi harus sudah meningkat menjadi 10 juta ton pada tahun 2022 mendatang.
Untuk memperbaiki penjualan, Mas Wigrantoro menyatakan akan meningkatkan penjualan dari pembeli yang sudah ada, caranya dengan meningkatkan pelayanan serta memberikan jaminan kepuasanpelanggan, memperkat distribusi, memperkaut team komersial, serta membuat peta persainga.
Mas Wigrantoro mengingatkan kompetitor bukanlah sesama pabrik baja, melainkan trader yang mengimpor produk baja dari luar negeri.
Mas Wigrantoro mengungkapkan untuk mencapai target-target tersebut harus ada perubahan cara berpikir seluruh karyawan, KS harus bisa mengubah anggapan sebagai perusaaan monopoli, sementara pesaing sudah di depan mata.
Kemudian untuk meningkatkan kapasitas produksi sesuai target tahun 2022, KS akan mencari mitra/ investor yang dapat berkerja sama sepertihalnya Krakatau Posco.
Sedangkan untuk anak-anak usaha KS, Mas Wigrantoro mendorong agar dapat memperluas investasinya di luar kawasan Cilegon seperti KIEC di sektor properti, dan PT Krakatau Tirta Industri dibidang air minum.
Kemudian untuk proyek Blast Furnance yang sedang dalam tahap pekerjaan, Mas Wigrantoro memberikan target akhir 2017 sudah harus beroperasi.
Editor : Ganet Dirgantara
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017