Pandeglang (Antara News) - Kawasan hutan di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, yang cukup luas menjadi daerah resapan air dan menjadi sumber mata air bersih kabupaten/kota sekitarnya, kata Bupati Pandeglang Irna Narulita.

"Kita memiliki hutan seluas 115.208 hektare, dan ini menjadi resapan air penting, bukan hanya bagi Pandeglang, tapi Provinsi Banten," kata Irna Narulita di Pandeglang, Rabu.

Dengan kondisi itu, kata dia, maka Pandeglang telah ditetapkan sebagai daerah penyangga air di Provinsi Banten.

Ia juga menyatakan Pemkab Pandeglang bertekad akan mempertahankan hutan, meski luasnya melebihi ketentuan sebagaimana yang diatur dalam UU Nomor 41 Tahun 1999 dan UU Nomor 26 Tahun 2007.

"Dalam UU itu disyaratkan luas hutan minimal 30 persen, sedangkan di Pandeglang mencapai 41,94 persen dari luas wilayah atau mencapai 115.208 hektare, dan kita akan mempertahankannya," ujarnya.

Menurut dia, dengan luas 115.208 ha maka hutan di Kabupaten Pandeglang paling luas dibandingkan tujuh kabupaten/kota lain di Provinsi Banten.

Berdasarkan data l Dinas Kehutanan dan Perkebunan, dari total luas hutan itu, hutan produksi mencapai 26.350,10 ha dan hutan produksi terbatas 5.935,45 ha dikelola PT Perhutani KPH Provinsi Banten.

Kemudian, kawasan hutan lindung 3.682,57 ha juga dikelola oleh PT Perhutani KPH Provinsi Banten.

Selanjutnya, kawasan hutan konservasi Taman Nasional Ujung Kulon seluas 76.214 ha dikelola oleh Balai Taman Nasional Ujung Kulon.

Di Kabupaten Pandeglang juga ada kawasan hutan dengan tujuan khusus untuk penelitian dan pendidikan seluas 1.436,52 ha yang dikelola oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kehutanan.

Selain itu, kata dia, juga ada kawasan Taman Hutan Rakyat (Tahura) Banten seluas 1.590 ha milik Pemerintah Provinsi Banten.

Selain itu, di daerah itu terdapat potensi hutan milik masyarakat yang diusahakan sebagai hutan rakyat dan kebun seluas 44.530 ha.

Pemkab Pandeglang telah meminta masyarakat setempat untuk ikut membantu menjaga kelestarian hutan karena fungsi yang penting bagi kelangsungan kehidupan.

Pewarta: Sambas

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017