Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) melalui Fuel Terminal Bandung Group meluncurkan Café Inklusi Kopi Berbagi di Manjahlega, Kota Bandung.

Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Deny Djukardi, Rabu menjelaskan, Cafe Kopi Berbagi merupakan bagian dari program TJSL Kopi Kang! binaan Pertamina Fuel Terminal Bandung Group yang memberdayakan barista penyandang disabilitas di kota itu. 

Program tersebut sebagai bentuk komitmen perusahaan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan, pemberdayaan masyarakat sekitar wilayah operasi perusahaan, maupun masyarakat pada umumnya.

Acara tersebut selain dihadiri oleh Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Deny Djukardi beserta Tim Manajemen, Fuel Terminal Manager Bandung Group, turut hadir pula perwakilan dari mitra binaan TJSL Pertamina, Pimpinan Rumah Yatim Madinatul Ulum Bandung dan para pekerja Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat.

Baca juga: Setelah menunggu empat tahun, anak disabiltas di Cilegon akhirnya bisa sekolah

Lebih lanjut Deny mengemukakan Kopi Berbagi didirikan karena banyaknya penyandang disabilitas di kota Bandung yang sulit mendapatkan akses lapangan kerja. Ketidaksetaraan perlakuan bagi penyandang disabilitas yang dianggap sulit bekerja membuat mereka terpinggirkan. Padahal mereka memiliki potensi yang tak kalah dengan orang lain terlepas dari keterbatasannya.
Cafe Kopi Berbagi merupakan bagian dari program TJSL Kopi Kang! binaan Pertamina Fuel Terminal Bandung Group yang memberdayakan barista penyandang disabilitas di kota Bandung. ANTARA/HO Pertamina


Pengolahan bahan baku Kopi Berbagi berasal dari petani kopi di kaki Gunung Papandayan Garut memberikan dampak pengentasan kemiskinan bagi kelompok tani serta pelestarian hewan Kukang Jawa dari kepunahan melalui kegiatan conservfarmer yang dilakukan petani.

Inovasi Cafe Inklusi adalah Smart Coffee Roaster  menggunakan teknologi Internet of things (IoT) menciptakan mesin roaster kopi yang hemat energi dan Barista  Smart Glasses yang menerapkan teknologi speech to text recognition dan virtual reality (VR) yang dapat mengubah suara menjadi text yang langsung terbaca pada kacamata pintar barista tuna rungu/wicara sehingga meningkatkan engagement barista disabilitas pada konsumen. 

Deny Djukardi juga mengapresiasi pada Fuel Terminal Bandung Group yang telah menghasilkan program-program inovatif dalam bidang TJSL yang memberikan manfaat bagi masyarakat, termasuk kelompok rentan yang membutuhkan. Program TJSL  sangatlah lengkap, ada yang menyasar ODGJ, penyandang disabilitas, hingga yang memberikan nilai creating shared value (CSV) bagi perusahaan.

Baca juga: Pemkot Tangsel apresiasi acara amal atlet penyandang disabilitas

“Saya dengan bangga menyampaikan terimakasih bahwa program-program TJSL Fuel Terminal Bandung Group telah memberikan manfaat.  Beberapa waktu lalu saya juga telah meresmikan program Lentera Jiwa di Padalarang yang memberdayakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) serta Kampung Wisata rajut di Binong kota Bandung,” ujar Deny.

Selain menghadirkan inovasi, kemitraan dalam program Kopi Berbagi itu telah membawa dampak positif yang nyata di masyarakat. Sebanyak 423 petani kopi di Desa Cipaganti mengalami peningkatan aspek ekonomi melalui peningkatan harga jual hasil panen. Upaya bersama ini juga berhasil menghentikan perburuan liar Kukang Jawa, mendukung pelestarian spesies langka itu.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan menyampaikan bahwa Kopi Berbagi merupakan Cafe Inklusi yang memberdayakan barista disabilitas di kota Bandung. 

“Inisiatif Kopi Berbagi tidak hanya menciptakan lapangan kerja bagi 10 barista, termasuk 3 penyandang disabilitas, tetapi juga membuka pintu inklusivitas di dunia kerja. Sebanyak 12 anggota kelompok tani Buana Lestari berhasil keluar dari lingkaran kemiskinan melalui pendirian rumah produksi kopi, menciptakan lingkaran ekonomi yang berkelanjutan,” kata Eko.

 

Pewarta: Sambas

Editor : Lukman Hakim


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023