Gubernur Banten Ajak Pejabat Bayar Zakat

Serang (Antara News) - Gubernur Banten Wahidin Halim mengajak para pejabat di lingkungan Provinsi Banten serta seluruh aparatur sipil negara (ASN) meningkatkan kesadaran membayar zakat.

"Kalau masih ada yang belum mau bayar zakat fitrah, belum 'pantes' Lebaran dia, karena melenceng dari fitrahnya," kata Gubernur Banten Wahidin Halim mengawali sambutannya pada Gebyar Zakat, Infak dan Sodaqoh Para Pejabat Pemerintah Provinsi Banten, di Serang, Senin.

Wahidin mengajak seluruh ASN dan pejabat di lingkungannya membayar zakat sebab merupakan kewajiban yang harus ditunaikan bukan sekadar kerelaan.

Gebyar zakat, infaq dan sodaqoh yang digelar bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznaz)  Provinsi Banten, bertujuan mengingatkan kewajiban zakat umat Islam, termasuk para ASN Banten.

Gubernur juga meyakini jika penggalangan zakat, infak dan shodaqoh digali lebih dalam, dapat membantu memperlancar berbagai program pemerintah. Karena menurutnya, kehadiran negara bukan hanya sebagai pelayan, tapi ada fungsi sosial menyertainya.

"Ketika ada rakyat yang tidak bisa sekolah negara harus hadir. Ketika ada rakyat yang tidak bisa berobat negara juga harus hadir," kata Wahidin, mantan Wali Kota Tangeran.

Gubernur Banten kembali mengajak jajarannya untuk segera mendata masing-masing kekayaan dan menyampaikannyan ke Baznaz provinsi sehingga jumlah zakat yang harus dikeluarkan bisa segera disiapkan.

"'Mana staf saya tadi, nanti tolong tanya zakat saya berapa. Walau 'kemaren' sebagian dipakai untuk kampanye, tapi harta saya masih ada. Jadi jangan khawatir," kata Wahidin Halim, berseloroh.

Sementara itu Ketua Baznas Provinsi Banten KH Suparman Usman mengatakan, jumlah zakat, infak dan shodaqoh yang terkumpul di lingkungan pejabat Pemprov Banten pada tahun 2016 sekitar Rp3,2 miliar. Sedangkan jbila diakumulasikan darik ASN se-Banten termasuk delapan kabupaten/kota jumlah zakat yang terkumpul sekitar Rp35 miliar.

"Tahun ini kami menargetkan sampai Rp50 miliar dari seluruh Provinsi Banten," kata Suparman Usman.