Tangerang (Antara News) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak memanfaatkan Safari Ramadhan untuk kampanye "Bersama Lindungi Anak" (Berlian) bagi santri di Panti Asuhan Al-Mubarok Kota Tangerang, Jumat.

Deputi Perlindungan Anak pada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Pribudiarta Nur Sitepu di Tangerang menuturkan, dari survei yang dilakukan oleh Kemen PPPA, satu dari empat anak laki-laki dan satu dari tujuh anak perempuan mengalami kekerasan fisik.

Angka ini cukup mengkhawatirkan karena dari jumlah anak di Indonesia, yakni 87 juta anak, hampir 30 persen pernah mengalami kekerasan fisik.

Bahkan semakin ironis lagi bahwa kekerasan ini justru terjadi di dalam rumahnya sendiri, sekolah, lembaga pendidikan dan lingkungan sekitar anak.

Pelakunya pun orang yang seharusnya melindungi anak seperti orang tua, paman, guru, bapak atau ibu tiri ataupun orang dewasa lainnya.

Untuk menanggulangi dan mencegah terjadinya kasus-kasus kekerasan anak, dibutuhkan komitmen bersama untuk melindungi anak, baik pemerintah, masyarakat dan orang tua.

"Peran orang tua dan pendidik juga sangat penting untuk mencegah terjadinya kekerasan. Diharapkan anak-anak juga dibekali dengan akhlak mulia dan pendidikan agama agar dapat membentengi dirinya dari segala bentuk ancaman kekerasan," ujarnya.

Kementerian PPA juga mengkampanyekan bahaya penggunaan teknologi khususnya gadget bagi anak-anak. Teknologi selain positif untuk memperkaya ilmu pengetahuan, namun di sisi lain dapat menjerumuskan anak-anak melalui akses pornografi yang juga bisa menjadi bisnis hitam bagi para oknum yang tidak bertanggung jawab.

Faktanya, dari hasil pemetaan pornografi "online" yang dilakukan oleh Kemen PPPA, pada media sosial twitter selama September-November 2016 terdapat sekitar 20.000 tweet per hari mengenai perbincangan pornografi.

"Dengan 14,5 persen kontennya berupa link image dan video yang menampilkan anak secara vulgar atau porno," katanya.

Safari Ramadhan juga dihadiri oleh Pimpinan Panti Asuhan Al-Mubarok, pembimbing santri serta santri.

Dalam kegiatan itu, dilakukan juga penampilan dari Simponi Band dan Shinta Priwit yang melakukan sosialisasi perlindungan anak melalui seni.

Rangkaian kegiatan dilakukan guna terwujudnya penajaman, koordinasi dan sinkronisasi program pemerintah terkait  pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017