Para korban tanah longsor di Kelurahan Kadu Agung, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, yang masih tinggal di lokasi bencana berharap segera direlokasi.

"Yang jelas kami (warga) Kampung Bugel Lebak saat ini minta kepada pemerintah untuk direlokasi secepatnya dari lokasi tanah longsor," kata Encum (51) salah satu warga Kelurahan Kadu Agung, Kecamatan Tigaraksa, kepada ANTARA di Tangerang, Rabu.

Ia mengatakan, masyarakat yang kini masih bertahan di lokasi bencana sudah mulai merasakan tidak nyaman. Apalagi, jika hujan kembali turun sejumlah warga pun resah dan ketakutan.

"Setiap malam kita tidak bisa tidur, khawatir kalau terjadi lagi longsor. Makanya kita sudah tidak nyaman," katanya.

Meski bantuan dari Pemerintah Kabupaten Tangerang mencukupi, tak langsung membuat tenang warga. Karena, kata dia, hidup dengan bayangan keresahan atas terjadinya bencana itu sangat terasa trauma yang mendalam.

"Kalau bantuan kita cukup, kemarin sudah ada dari pihak kelurahan/kecamatan. Tapi yang paling utama sekarang keselamatan kita, karena kalau tiap hujan datang selalu waswas. Sekarang hanya berpikir mau pindah saja," tuturnya.

Baca juga: 10 unit rumah di Kabupaten Tangerang terdampak longsor

Hal yang sama disampaikan Rosida (49), warga Kampung Bugel Lebak, Kadu Agung, bahwa dirinya saat ini telah menempati rumah dengan kondisi retak-retak akibat dampak dari bencana longsor yang terjadi pada Ahad (4/12) lalu.

Kondisi tersebut, katanya, membuat tidak nyaman. Bahkan hingga sampai mengganggu waktu istirahatnya bersama keluarga.

"Kalau kondisi rumah retak begini kita nggak bisa tidur nyaman. Apalagi kalau pas hujan datang, kita selalu kondisi siaga karena khawatir longsor lagi," katanya.

Ia mengungkapkan atas kekhawatiran yang dialami warga saat ini diminta untuk dipertanggungjawabkan oleh pihak Kawasan Industri Millenium.

Karena, musibah longsor yang berdampak terhadap rumah warga tersebut akibat dari adanya pembangunan atau perluasan kawasan industri yang dikelola oleh Millenium.

"Kami minta pihak pengelola kawasan untuk bertanggungjawab atas semua ini. Karena bencana ini dampak dari pembangunan kawasan industri," ungkap dia.

Sementara itu, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebutkan sebanyak 10 unit rumah di Kelurahan Kadu Agung, Kecamatan Tigaraksa terdampak longsor.

Baca juga: Petugas BPBD Tangerang evakuasi jasad pelajar tenggelam di danau

Sebelumnya, Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Ujat Sidrajat di Tangerang, menyampaikan bahwa musibah longsor yang berdampak pada rumah warga tersebut dampak dari intensitas curah hujan tinggi dan adanya pembangunan kawasan industri yang dikelola Millenium.

"Longsor itu terjadi akibat ada pembangunan kawasan Mileninum yang mengakibatkan terjadinya bencana alam," ucapnya.

Selain rumah tinggal, sebanyak 40 jiwa dengan sembilan kepala keluarga (KK) di Kampung Bugel Lebak, RT/RW 01/03, Kadu Agung itu juga ikut terdampak.

Dalam musibah longsor tersebut tidak ada korban jiwa, namun sejumlah warga mengalami kerugian cukup besar atas kerusakan bangunan yang dialaminya.

"Ada 40 jiwa warga yang ikut terdampak dalam musibah ini. Namun, dari jumlah itu tidak ada korban jiwa, baik meninggal maupun luka," katanya," kata dia.

Baca juga: BPBD Kota Tangerang imbau masyarakat mitigasi dampak perubahan cuaca

Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023