Lebak, (Antara News) - Komoditas jagung di Kabupaten Lebak, Banten, memenuhi pasar DKI Jakarta melalui program upaya khusus (Upsus) yang digulirkan Kementerian Pertanian seluas 30.000 ton.

"Kami hingga 28 Mei 2017 sudah tanam jagung seluas 3.298 hektare atau 49 ton melalui program Upsus itu," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Dede Supriatna di Lebak, Senin.

Petani Kabupaten Lebak tahun 2017 mampu memasok jagung untuk sejumlah pasar di DKI Jakarta.

Saat ini, petani yang sudah tanam jagung seluas 3.298 hektare tersebar di 15 kecamatan diantaranya Gunungkencanang, Muncang, Cilograng, Leuwidamar, Cihara, Sobang dan Cirinten.

Kemungkinan gerakan tanam jagung September mendatang bisa merealisasikan sisanya bantuan program Upsus sekitar 26.800 hektare.

Apabila, petani Kabupaten Lebak tanam jagung seluas 30.000 hektare dipastikan akan membanjiri pasar DKI Jakarta.

"Kami minta petani yang menerima benih jagung hibrida dari program Upsus segera dilakukan penanaman," katanya.

Menurut dia, pemerintah daerah juga bekerja sama dengan Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) Provinsi Banten.

Mereka petani tidak khawatir lagi untuk mengembangkan pertanian jagung karena akan ditampung oleh GPMT itu.

Kerja sama itu untuk membantu pemasaran petani jagung agar dapat meningkatkan pendapatan ekonomi.

Selama ini, permintaan jagung cenderung meningkat, terutama pasar DKI Jakarta.

Komoditas jagung kemungkinan dijadikan bahan baku aneka kerajinan makanan, terlebih Bulan Ramadhan.

"Kami berharap bantuan benih jagung itu bisa menghasilkan produksi pangan juga mendongkrak pendapatan ekonomi petani," ujarnya menjelaskan.

Dede mengatakan, program Upsus jagung tersebut guna mendongkrak produksi jagung di Tanah Air sehubungan pemerintah menghentikan impor dari luar negeri.

Selain itu juga untuk mendongkrak peningkatan pendapatan ekonomi petani.

Program Upsus tersebut para petani menerima bantuan jagung hibrida sebanyak 15 kilogram per hektare dengan pupuk urea 50 kilogram per hektare.

Penyaluran bantuan benih jagung hibrida variertas NK 212 sangat cocok ditanam di wilayah Kabupaten Lebak.

"Kami optimistis Lebak sebagai lumbung jagung dan bisa memenuhi pasar Jakarta," katanya menjelaskan.

Sejumlah petani Kecamatan Gunungkencana Kabupaten Lebak mengatakan mereka kini mengembangkan budidaya tanaman jagung hibrida dari bantuan program Upsus.

Pengembangan budidaya jagung itu nantinya bisa memenuhi kebutuhan pasar lokal yang selama ini masih didatangkan dari luar daerah.

Tanaman jagung jenis varietas NK 212 tersebut dengan memanfaatkan lahan milik Perum Perhutani seluas 20 hektare.

Pengembangan tanaman jagung diharapkan ke depan dapat memenuhi kebutuhan pasar lokal maupun nasional.

"Kami saat ini telah mengembangkan tanaman jagung seluas dua hektare bantuan program Upsus," kata Yanto (50), seorang anggota Kelompok Tani di Desa Bulakan Kecamatan Gunungkencana, Kabupaten Lebak.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017