Lebak, (Antara News) - Pemerintah Kabupaten Lebak akan merelokasi warga yang tinggal dibantaran sungai yang menjadi langganan banjir dan longsor.

"Kami merelokasi warga bantaran sungai agar mereka mau tinggal di rumah susun," kata Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Lebak Ajis Suhendi di Lebak, Selasa.

Pemerintah daerah akan merelokasikan warga bantaran sungai itu untuk penyelamatan dari ancaman bencana alam, seperti banjir dan longsor.

Selama ini, lokasi bantaran sungai menjadikan langganan bencana alam jika curah hujan cenderung meningkat.

Mereka kebanyakan warga yang akan direlokasi itu tinggal dibantaran Sungai Ciujung dan Sungai Ciberang.

Perelokasian warga itu nantinya tinggal di rumah susun yang akan dibangun oleh pemerintah daerah.

Pembangunan rumah susun tersebut merupakan kepedulian pemerintah daerah untuk membantu masyarakat yang tinggal dibantaran sungai karena mereka kerapkali dilanda bencana alam.

"Kami melakukan relokasi itu juga mengurangi resiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa," katanya.

Menurut dia, saat ini, masyarakat yang tinggal dibantaran sungai hingga ribuan kepala keluarga.

Apabila, masyarakat setempat dilanda banjir dipastikan mereka mengungsi ke tempat yang lebih aman yang disediakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Karena itu, pemerintah daerah mendorong warga bantaran perlu dilakukan relokasi dengan ke rumah susun tersebut.

Lokasi pembangunan rumah susun tersebut belum ditentukan karena harus melalui mekanisme pembebasan lahan.

Namun, lahan tersebut yang jelas di lokasi bebas banjir dan longsor.

Pemerintah daerah kedepan akan memperjuangkan rumah susun untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

Saat ini, banyak masyarakat Lebak yang belum memiliki rumah yang layak sehingga diharapkan bisa diatasi melalui pembangunan rumah susun tersebut.

"Kami berharap pembangunan rumah bisa direalisasikan tahun ini," katanya.

Sejumlah masyarakat yang tinggal dibantaran Sungai Ciujung mengatakan pihaknya mendesak pembangunan rumah susun tersebut bisa direalisasikan.

Sebab, pembangunan rumah susun itu sangat membantu masyarakat yang tidak memiliki rumah.

"Kami sangat mendambakan tinggal di rumah susun karena sudah capai jika terjadi banjir tentu harus mengungsi," kata Aminah (55) warga Kelurahan MC Timur Rangkasbitung yang rumahnya hanya dua meter dari bibir Sungai Ciujung.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017