Tangerang (Antara News) - Peminat hunian di Gading Serpong masih tinggi, untuk itu pengembang properti Paramount Land kembali meluncurkan dua klaster hunian dengan total investasi Rp265 miliar berlokasi di koridor jalan yang menghubungkan Gading Serpong dengan Kota Tangerang.

"Masyarakat memilih Gading Serpong sebagai tempat tinggal dikarenakan lingkungannya sudah tumbuh dan berkembang," kata Presiden Direktur Paramount Land, Ervan Adi Nugroho di Gading Serpong Kabupaten Tangerang, Rabu

Ervan mengatakan, tingginya permintaan hunian di Gading Serpong tidak luput dari membaiknya ekonomi pada kuartal 1 2017 sebesar 5,01 persen bahkan jauh lebih baik pada kuartal I 2016 sebesar 4,94 persen, sehingga berpengaruh terhadap daya beli masyarakat.

Ervan mengaku optimistis ekonomi akan terus membaik sampai dengan kuartal II sehingga menjadi pendorong pertumbuhan sektor properti ke depannya, terkait hal tersebut perusahaan akan meluncurkan satu produk baru lagi sebelum Lebaran 2017.

Managing Director Paramount Land, Andreas Nawawi berharap peluncuran dua klaster hunian Amalfi Village dan Navona Village dapat mengulang prestasi Napoli yang mengalami kelebihan permintaan dari 219 unit yang diluncukan jumlah pemesanannya mencapai 286.

Andreas mengatakan, Gading Serpong saat ini banyak bertumbuh perusahaan startup, para pengusaha yang sebaian besar berusia muda tentunya membutuhkan hunian yang lokasinya tidak terlalu jauh dengan tempatnya berkerja.

Andreas mengatakan, dalam produk hunian kali ini pihaknya sengaja menggunakan disain yang tidak terlalu rumit tujuannya untuk menekan harga yakni Rp680 juta sudah termasuk PPN untuk klaster Navona, sedangkan Rp1,15 miliar untuk klaster Amalfi.

Direktur Paramount Land, Aryo Tri Ananto mengatakan, hunian terbaru Paramount Land ini memiliki konsep rumah tumbuh, sengaja kami buat lahan dibelakang rumah lebih luas dengan tujuan pemiliknya akan lebih leluasa untuk pengembangan bangunan.

Dia mencontohkan untuk tipe paling kecil memiliki luas tanah 112 meter persegi sedangkan luas bangunan 38 meter persegi, dengan demikian masih tersedia lahan yang sangat luas di bagian belakang untuk pengembangan.

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017