Puluhan anak-anak dari Paud Qurrota Ayun Kota Serang mengikuti kegiatan membatik bersama di Galeri Batik Banten.
Pemilik Galeri Batik Banten Nadia di Serang, Banten, Selasa mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan suatu perwujudan dalam mengupayakan pelestarian warisan budaya batik kepada anak-anak sejak dini.
“Kegiatan ini untuk melatih anak motorik, warna serta bertanggungjawab,” kata Nadia.
Nadia menjelaskan bahwa kegiatan 24 anak dari Paud Qurrota Ayun untuk membatik bersama. Kegiatan membatik yang dilakukan bersama anak-anak adalah menggambar, hingga ke proses final, yaitu kain selesai menjadi sebuah kain batik.
Baca juga: Permintaan batik lokal dari UMKM di Lebak meningkat
“Kami kedatangan 24 anak yang merupakan siswa PAUD untuk membatik bareng. Kegiatannya juga berupa menggambar, hingga selesai kain yang mereka batik dan dijemur,” tambahnya.
Anak-anak dipilih menjadi sasaran edukasi agar mereka paham dan mengerti bahwa Indonesia memiliki salah satu warisan budaya berupa batik.
Nadia mengatakan bahwa kegiatan ini harus dilakukan karena batik juga merupakan warisan nenek moyang yang harus dilestarikan.
“Anak-anak sejak dini harus sudah mulai dikenalkan bahwa batik merupakan warisan budaya tak benda, yaitu batik,” jelasnya.
Nadia menyebut, motif yang dibuat oleh anak-anak mulai dari bunga, buah, daun, hingga hewan sesuai dengan imajinasi mereka masing-masing menggunakan pensil.
"Setelah itu anak-anak diajarkan mewarnai kain dan juga belajar ke proses pencucian warna dalam membatik," katanya.
Baca juga: Festival mookervart sajikan pameran batik khas China Benteng
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
Pemilik Galeri Batik Banten Nadia di Serang, Banten, Selasa mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan suatu perwujudan dalam mengupayakan pelestarian warisan budaya batik kepada anak-anak sejak dini.
“Kegiatan ini untuk melatih anak motorik, warna serta bertanggungjawab,” kata Nadia.
Nadia menjelaskan bahwa kegiatan 24 anak dari Paud Qurrota Ayun untuk membatik bersama. Kegiatan membatik yang dilakukan bersama anak-anak adalah menggambar, hingga ke proses final, yaitu kain selesai menjadi sebuah kain batik.
Baca juga: Permintaan batik lokal dari UMKM di Lebak meningkat
“Kami kedatangan 24 anak yang merupakan siswa PAUD untuk membatik bareng. Kegiatannya juga berupa menggambar, hingga selesai kain yang mereka batik dan dijemur,” tambahnya.
Anak-anak dipilih menjadi sasaran edukasi agar mereka paham dan mengerti bahwa Indonesia memiliki salah satu warisan budaya berupa batik.
Nadia mengatakan bahwa kegiatan ini harus dilakukan karena batik juga merupakan warisan nenek moyang yang harus dilestarikan.
“Anak-anak sejak dini harus sudah mulai dikenalkan bahwa batik merupakan warisan budaya tak benda, yaitu batik,” jelasnya.
Nadia menyebut, motif yang dibuat oleh anak-anak mulai dari bunga, buah, daun, hingga hewan sesuai dengan imajinasi mereka masing-masing menggunakan pensil.
"Setelah itu anak-anak diajarkan mewarnai kain dan juga belajar ke proses pencucian warna dalam membatik," katanya.
Baca juga: Festival mookervart sajikan pameran batik khas China Benteng
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023