Lebak, (Antara News) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak meminta masyarakat menjaga kerukunan dan kedamaian pascavonis dua tahun penjara terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Kerukunan dan kedamaian itu sangat indah," kata Sekretaris MUI Kabupaten Lebak KH Akhmad Khudori di Lebak, Jumat.

Selama ini, kerukunan dan toleransi antaragama Kabupaten Lebak cukup baik dan tidak terpengaruh pascavonis Ahok sebagai tersangka penista agama Islam.

Kehidupan masyarakat seperti biasa tanpa terjadi gesekan-gesekan pro dan kontra antar-agama.

Para pemeluk agama saling menghargai dan menghormati proses hukum, meskipun hukuman yang dijatuhkan kepada Basuki Tjahaja dinilai ringan.

Selama ini, kehidupan antar-umat beragama cukup damai dan kondusif.

Apalagi, warga Kabupaten Lebak sebagai daerah 'seribu madrasah' tentu sangat tinggi nilai-nilai toleransi juga kerukunan.

Sebab, kehadiran Islam menerima dengan keberagaman di tengah perbedaan keyakinan di masyarakat.

"Kami mengajak masyarakat terus menjaga kerukunan dan toleransi serta penuh persaudaraan," katanya.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Lebak, KH Baijuri mengatakan selama ini kerukunan umat beragama di daerah ini sangat kondusif dan tidak terpengaruh pascavonis Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Bahkan, kegiatan pada malam hari juga tidak ditemukan adanya aksi simpati Ahok dengan menyalakan lilin.

Ia juga mengoptimalkan pembinaan kepada semua agama yang dianut masyarakat melalui dialog dan pertemuan.

Hubungan antar umat beragama di daerah ini sangat baik dan kondusif antara pemeluk Islam, Katolik, Kristen, Konghuchu, Hindu, dan Buddha.

"Kami terus menjalin kerukunan umat beragama agar terpelihara dengan baik," ujarnya. 

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017