Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Tangerang Provinsi Banten menurunkan alat berat dan puluhan petugas untuk mengeruk sampah agar gas metan yang ada di dalam sampah tidak lagi menimbulkan api dan menyebabkan kebakaran.
"Kondisinya api masih timbul kembali karena di dalam gunungan sampah masih terdapat gas metan. Maka itu kita keruk agar gas metannya hilang," kata Kepala DPUPR Kota Tangerang Ruta Ireng Wicaksono di Tangerang, Sabtu.
Ruta menjelaskan sebanyak 15 alat berat dan ratusan petugas lengkap dengan alat-alat pengeruknya telah diterjunkan ke TPA Rawakucing sejak Sabtu pagi.
Baca juga: Dampak asap pekat kebakaran TPA Rawakucing, warga dievakuasi
Karena lahan atau gunungan sampah yang terbakar cukup luas, maka Dinas PUPR juga menurunkan ratusan petugas Operasi dan Pemeliharaan (OP) irigasi untuk ikut menguruk atau menggali sampah di area pinggiran.
"Dalam hal ini, seluruh petugas OP DPUPR melakukan pengurukan sampah di area pinggiran lahan. Sama harapannya, yakni gas metan yang terdapat di dalam tumpukan sampah dapat ikut terillis," katanya.
TPA Rawakucing terbakar pada hari Jumat (20/10) pukul 14.00 WIB, yang diduga karena faktor cuaca panas. Setelah dilakukan pemadaman dengan dibantu armada berbagai daerah, pada Sabtu (21/10) pagi, kobaran api sudah mereda namun petugas masih melakukan pendinginan.
Namun api disertai asap tebal kembali muncul di TPA Rawakucing pada pukul 11.00 WIB. Akibatnya wilayah sekitar TPA Rawakucing diselumuti asap.
Sejumlah warga yang berada di lokasi pun langsung berlarian melakukan evakuasi menghindari terkena asap karena khawatir bisa menyebabkan sesak nafas.
Pemkot Tangerang pun mengevakuasi warga terdampak asap kebakaran TPA Rawakucing ke kantor kecamatan.
Baca juga: KLHK diharap terbitkan amdal PSEL di TPA Rawakucing
Baca juga: PMI Tangerang siagakan petugas dan ambulans di TPA Rawakucing
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
"Kondisinya api masih timbul kembali karena di dalam gunungan sampah masih terdapat gas metan. Maka itu kita keruk agar gas metannya hilang," kata Kepala DPUPR Kota Tangerang Ruta Ireng Wicaksono di Tangerang, Sabtu.
Ruta menjelaskan sebanyak 15 alat berat dan ratusan petugas lengkap dengan alat-alat pengeruknya telah diterjunkan ke TPA Rawakucing sejak Sabtu pagi.
Baca juga: Dampak asap pekat kebakaran TPA Rawakucing, warga dievakuasi
Karena lahan atau gunungan sampah yang terbakar cukup luas, maka Dinas PUPR juga menurunkan ratusan petugas Operasi dan Pemeliharaan (OP) irigasi untuk ikut menguruk atau menggali sampah di area pinggiran.
"Dalam hal ini, seluruh petugas OP DPUPR melakukan pengurukan sampah di area pinggiran lahan. Sama harapannya, yakni gas metan yang terdapat di dalam tumpukan sampah dapat ikut terillis," katanya.
TPA Rawakucing terbakar pada hari Jumat (20/10) pukul 14.00 WIB, yang diduga karena faktor cuaca panas. Setelah dilakukan pemadaman dengan dibantu armada berbagai daerah, pada Sabtu (21/10) pagi, kobaran api sudah mereda namun petugas masih melakukan pendinginan.
Namun api disertai asap tebal kembali muncul di TPA Rawakucing pada pukul 11.00 WIB. Akibatnya wilayah sekitar TPA Rawakucing diselumuti asap.
Sejumlah warga yang berada di lokasi pun langsung berlarian melakukan evakuasi menghindari terkena asap karena khawatir bisa menyebabkan sesak nafas.
Pemkot Tangerang pun mengevakuasi warga terdampak asap kebakaran TPA Rawakucing ke kantor kecamatan.
Baca juga: KLHK diharap terbitkan amdal PSEL di TPA Rawakucing
Baca juga: PMI Tangerang siagakan petugas dan ambulans di TPA Rawakucing
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023