Aktivitas fisik secara teratur diketahui dapat meningkatkan kesehatan mental, studi yang dimuat di Journal of Affective Disorders menunjukkan lari bisa bermanfaat dalam pengobatan kecemasan dan depresi.
Untuk sampai pada temuan itu, peneliti seperti disiarkan Medical Daily, Selasa(10/10), peneliti melakukan uji coba kepada 141 pasien dengan depresi dan/atau kecemasan. Pasien diberi pilihan pengobatan yakni antidepresan SSRI (inhibitor reuptake serotonin selektif) atau terapi lari berbasis kelompok selama 16 minggu.
"Penelitian ini memberi orang-orang yang cemas dan depresi pilihan dalam kehidupan nyata, pengobatan atau olahraga. Menariknya, mayoritas memilih untuk berolahraga," kata Profesor Brenda Penninx, dari Vrije University di Amsterdam.
Baca juga: Ini tips dari Triyaningsih buat pelari pemula sebelum ikuti marathon
Namun, peneliti menemukan terdapat angka setop yang lebih tinggi pada kelompok yang awalnya memilih olahraga dibandingkan antidepresan. Hanya 52 persen pada kelompok lari yang patuh terhadap terapi, sedangkan tingkat kepatuhan adalah 82 persen pada kelompok antidepresan.
Pada akhir uji coba, sekitar 44 persen pada kedua kelompok menunjukkan perbaikan dalam depresi dan kecemasan.
Kelompok lari juga menunjukkan perbaikan berat badan, lingkar pinggang, tekanan darah, dan fungsi jantung. Sementara kelompok antidepresan menunjukkan kecenderungan menuju sedikit kemunduran pada penanda metabolik tersebut.
Peneliti mencatat bahwa perbandingan antar kelompok mungkin bias karena pasien sendiri yang memilih pilihan terapi. Studi tidak menyarankan olahraga lari sebagai pengganti antidepresan, namun, olahraga dapat dianggap sebagai pilihan terapi tambahan.
"Antidepresan pada umumnya aman dan efektif. Antidepresan bekerja pada kebanyakan orang. Kita tahu bahwa tidak mengobati depresi sama sekali akan memberikan hasil yang lebih buruk," ujar Pennix.
Menurut Pennix, hasil studi memperlihatkan penerapan terapi olahraga adalah sesuatu yang harus dilakukan dengan lebih serius karena ini bisa menjadi pilihan yang baik.
Baca juga: Ini tips kurangi stres tanpa sebabkan kantong kering
Baca juga: Ini manfaat naik tangga lebih dari lima anak tangga
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
Untuk sampai pada temuan itu, peneliti seperti disiarkan Medical Daily, Selasa(10/10), peneliti melakukan uji coba kepada 141 pasien dengan depresi dan/atau kecemasan. Pasien diberi pilihan pengobatan yakni antidepresan SSRI (inhibitor reuptake serotonin selektif) atau terapi lari berbasis kelompok selama 16 minggu.
"Penelitian ini memberi orang-orang yang cemas dan depresi pilihan dalam kehidupan nyata, pengobatan atau olahraga. Menariknya, mayoritas memilih untuk berolahraga," kata Profesor Brenda Penninx, dari Vrije University di Amsterdam.
Baca juga: Ini tips dari Triyaningsih buat pelari pemula sebelum ikuti marathon
Namun, peneliti menemukan terdapat angka setop yang lebih tinggi pada kelompok yang awalnya memilih olahraga dibandingkan antidepresan. Hanya 52 persen pada kelompok lari yang patuh terhadap terapi, sedangkan tingkat kepatuhan adalah 82 persen pada kelompok antidepresan.
Pada akhir uji coba, sekitar 44 persen pada kedua kelompok menunjukkan perbaikan dalam depresi dan kecemasan.
Kelompok lari juga menunjukkan perbaikan berat badan, lingkar pinggang, tekanan darah, dan fungsi jantung. Sementara kelompok antidepresan menunjukkan kecenderungan menuju sedikit kemunduran pada penanda metabolik tersebut.
Peneliti mencatat bahwa perbandingan antar kelompok mungkin bias karena pasien sendiri yang memilih pilihan terapi. Studi tidak menyarankan olahraga lari sebagai pengganti antidepresan, namun, olahraga dapat dianggap sebagai pilihan terapi tambahan.
"Antidepresan pada umumnya aman dan efektif. Antidepresan bekerja pada kebanyakan orang. Kita tahu bahwa tidak mengobati depresi sama sekali akan memberikan hasil yang lebih buruk," ujar Pennix.
Menurut Pennix, hasil studi memperlihatkan penerapan terapi olahraga adalah sesuatu yang harus dilakukan dengan lebih serius karena ini bisa menjadi pilihan yang baik.
Baca juga: Ini tips kurangi stres tanpa sebabkan kantong kering
Baca juga: Ini manfaat naik tangga lebih dari lima anak tangga
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023