Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, Banten mencatat sebanyak 882 kasus demam berdarah dengue (DBD) telah ditemukan di daerah itu sepanjang Januari hingga September 2023.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinkes Kabupaten Tangerang, Sumihar Sihaloho di Tangerang, Kamis, mengatakan bahwa dari jumlah ratusan kasus DBD tersebut mengalami sedikit penurunan apabila dibandingkan dengan 2022 yang menyentuh angka 1.322 selama periode Januari sampai Desember.
"Tercatat dari periode Januari sampai September 2023 ini sudah ada 882 kasus, sedangkan pada 2022 lalu dari bulan Januari sampai Desember hanya ada 1.322," ujarnya.
Baca juga: Dua orang meninggal akibat DBD di Kota Serang
Ia menuturkan, jika kasus DBD yang terjadi di wilayah Kabupaten Tangerang selama periode pertengahan 2023 ini dinilai menurun apabila dibandingkan jumlah total 2022.
Menurutnya, kasus DBD yang diakibatkan oleh nyamuk aedes aegypti itu telah menjangkit segala usia mulai dari anak-anak hingga orang lanjut usia (lansia).
"Usia paling banyak terkena kasus DBD dari usia 15 sampai 59 tahun," tuturnya.
Ia mengingatkan kepada masyarakat setempat agar dapat memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar, seperti selalu mengecek tempat penampungan air yang bisa menjadi perkembangan jentik nyamuk dan selalu menerapkan gerakan 3M plus yakni menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air serta mengubur barang yang bisa menjadi genangan air.
"Imbauan agar warga masyarakat untuk mau memeriksa jentik rumah masing-masing (satu rumah satu jumantik) untuk menurunkan kasus DBD ini," kata dia.
Baca juga: Pemkot Tangerang ingatkan warga antisipasi lonjakan kasus DBD
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinkes Kabupaten Tangerang, Sumihar Sihaloho di Tangerang, Kamis, mengatakan bahwa dari jumlah ratusan kasus DBD tersebut mengalami sedikit penurunan apabila dibandingkan dengan 2022 yang menyentuh angka 1.322 selama periode Januari sampai Desember.
"Tercatat dari periode Januari sampai September 2023 ini sudah ada 882 kasus, sedangkan pada 2022 lalu dari bulan Januari sampai Desember hanya ada 1.322," ujarnya.
Baca juga: Dua orang meninggal akibat DBD di Kota Serang
Ia menuturkan, jika kasus DBD yang terjadi di wilayah Kabupaten Tangerang selama periode pertengahan 2023 ini dinilai menurun apabila dibandingkan jumlah total 2022.
Menurutnya, kasus DBD yang diakibatkan oleh nyamuk aedes aegypti itu telah menjangkit segala usia mulai dari anak-anak hingga orang lanjut usia (lansia).
"Usia paling banyak terkena kasus DBD dari usia 15 sampai 59 tahun," tuturnya.
Ia mengingatkan kepada masyarakat setempat agar dapat memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar, seperti selalu mengecek tempat penampungan air yang bisa menjadi perkembangan jentik nyamuk dan selalu menerapkan gerakan 3M plus yakni menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air serta mengubur barang yang bisa menjadi genangan air.
"Imbauan agar warga masyarakat untuk mau memeriksa jentik rumah masing-masing (satu rumah satu jumantik) untuk menurunkan kasus DBD ini," kata dia.
Baca juga: Pemkot Tangerang ingatkan warga antisipasi lonjakan kasus DBD
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023