Lebak, (Antara News) - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Partisan Siliwangi mendesak kepolisian Lebak mengungkap kasus kematian Ayu Octaviana (19), mahasiswi Akademi Kebidanan La Tansa Mashiro Rangkasbitung yang jasadnya ditemukan mengapung di Sungai Ciujung, Jumat (24/3).

"Kami berharap kepolisian setempat bisa menangkap pelaku kematian mahasiswi itu, karena satu bulan lebih hingga kini belum terungkap," kata kuasa hukum LBH Partisan Siliwangi Akhmad Hakiki Hakim di Lebak, Jumat.

Perkembangan penyelidikan kepolisian Lebak mengalami kemajuan diantaranya kedua orangtua Ayu sudah dilakukan pengambilan tes DNA.

Selain itu juga hasil autopsi dari rumah sakit bahwa korban mengalami kekerasan sebelum dibuang ke Sungai Ciujung.

Saat ini, kepolisian mendalami rekaman Closed Circuit Television (CCTV) ATM tiga Bank yang berada di pintu gerbang Kampus La Tansa Mashiro Jalan Bypass Soekarno-Hatta Rangkasbitung.

Pemeriksaan terhadap CCTV itu tentu menjadikan modal petunjuk untuk mengungkap kasus kematian calon bidan itu.

Selain itu juga kepolisian memfokuskan pemeriksaan pada saksi-saksi dilingkungan Kampus La Tansa Mashiro.

Kematian Ayu binti Amas warga Desa Rangkasbitung Timur itu berdasarkan keterangan dan kesaksian berawal dari Asrama Akademi Kebidanan sampai keluar kampus.

Bahkan, beberapa petugas satpam kampus melihat korban keluar dan izin untuk menuju ke ATM.

Namun, pihaknya semoga kesaksian itu penuh kejujuran dan keterbukaan dan tidak ditutup-tutupi.

Sebab, saksi itu dilindungi hukum sehingga berharap mereka jujur dan terbuka.

Selain itu juga kasus kematian Ayu tidak ada pihak-pihak yang diduga berencana atau mengintervensi baik kelompok maupun pihak lain "bermain mata" dengan aparat kepolisian setempat.

"Kami sebagai kuasa hukum keluarga terus mengawal dan membantu kepolisian sampai terungkap kasus pembunuhan mahasiswi itu," ujarnya.

Amas, orangtua Ayu mengaku bahwa anaknya itu keluar dari Asrama Kampus menemui seseorang di ruang ATM kampus bersangkutan.

Namun, kebenaran informasi tersebut hingga kini belum bisa dipastikan oleh pihak kepolisian.

"Kami berharap kasus kematian anaknya itu bisa terungkap dan siapa pelakunya," katanya.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Lebak Ajun Komisaris Zamrul Aini mengatakan pihaknya kini mendalami rekaman CCTV ATM yang berada di pintu kampus.

Pengungkapan rekaman CCTV itu berdasarkan hasil keterangan petugas satpam kampus bahwa Ayu sempat mendatangi ATM.

"Kami berharap rekaman CCTV itu bisa mengungkap petunjuk penyidik sehingga kasus kematian Ayu bisa terungkap," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017