Jakarta (Antara News) - Dirjen Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel (Semmy) Abrijani Pangarepan mengatakan pembangunan Nongsa Digital Park untuk mewujudkan seperti Silicon Valley AS di Batam sangatlah dimungkinkan untuk mewujudkan ekonomi digital.

"Pembangunan Nongsa Digital Park sejalan dengan program kami untuk mewujudkan 'Indonesia: The Digital Energy of Asia' sehingga patut untuk diberikan dukungan," kata Semmy di Jakarta, Selasa.

Semmy mengatakan pemerintah siap untuk memberikan dukungan terhadap kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan Nongsa Digital Park termasuk dengan mengundang investasi asing sepanjang tetap berkoordinasi dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Seperti rencana investasi asing untuk membangun infrastruktur pusat data, cukup berkoordinasi dengan BKPM untuk memastikan merupakan sektor terbuka, pemerintah sendiri telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mempermudah masuknya investasi asing termasuk soal perizinan, jelas Semmy.

Semmy berharap Nongsa Digital Park dapat menjadi wadah berkumpulnya startup yang banyak bergerak dibidang digital ekonomi di seluruh Indonesia, bahkan harus bisa dibentuk inkubator agar mereka mampu berkembang dan mampu bersaing di pasar internasional.

"Hadirnya startup di Nongsa Digital Park juga akan mempermudah untuk menggandeng pemilik modal. Mereka tidak perlu mencari-cari ke berbagai wilayah Indonesia namun cukup ke Batam," jelas Semmy.

Semmy mengatakan dengan hadirnya startup di Nongsa Digital Park tentunya akan membutuhkan lebih banyak SDM yang menguasai Teknologi Infomrasi (TI), hal inilah yang harus dipikirkan apakah bisa mengandalkan SDM setempat atau mendatangkan dari berbagai wilayah di Indonesia.

"Harus diakui SDM TI saat ini masih terpusat di Pulau Jawa, sehingga menjadi tantangan tersendiri untuk membuka pengembangan SDM TI di wilayah lain di Indonesia," ujar Semmy.

Semmy mengatakan nilai transaksi digital ekonomi di Indonesia diharapkan dapat mencapai 130 miliar dolar AS tahun 2020, untuk itu seluruh komponen masyarakat seharusnya terlibat untuk pengembangan startup di Indonesia dengan didukung SDM TI berkualitas.

Pemerintah, menurut Semmy, dapat memberikan kebijakan khusus agar startup dapat berkumpul di Nogsa Digital Park salah satunya mendorong pengelola menyediakan infrastruktur pusat data dan cloud yang murah, kemudahan mendapatkan pendanaan, ketersediaan SDM, serta pasokan listrik 24 jam nostop.

Semmy mengatakan, pemerintah telah memberikan berbagai kelonggaran untuk menumbuhkan startup karena semakin banyak maka transaksi ekonomi digital juga semakin meningkat.

"Kami punya program mewujudkan 1.000 startup di Indonesia dengan tujuan menjaring anak muda yang memiliki ide brilian dan kreatif, kami berikan bantuan berupa pelatihan, workshop, sampai mengeksekusi program, serta menyiapkan inkubator untuk menggandeng pemilik modal," ujar Semmy.

Hal ini dapat diwujudkan di Nogsa Digital Park, serta diharapkan tidak hanya di Batam tetapi juga daerah lain di Indonesia seperti Bandung, Malang, Yogya, Bali juga dapat membangun semacam Silicon Valley karena memang Indonesia membutuhkan lebih banyak pelaku ekonomi digital, jelas Semmy.

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017