Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan telah terjadi letusan yang memuntahkan abu setinggi lebih kurang 550 meter dari kawah Gunung Dukono di Maluku Utara.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Dukono Bambang Sugiono dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu, mengatakan erupsi itu terjadi hari ini pukul 06.25 WIT.
"Kolom abu teramati berwarna putih, kelabu, hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah timur," ujarnya.
Bambang menuturkan letusan saat ini belum mengancam aktivitas penduduk setempat. Pemukiman terdekat berada pada jarak 11 kilometer dari puncak Gunung Dukono.
Baca juga: Gunung Ili Lewotolok Lembata NTT meletus
Gunung Dukono saat ini berada pada status level II atau waspada. Oleh karena itu, PVMBG merekomendasikan masyarakat di sekitar gunung api itu agar tidak beraktivitas mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius dua kilometer.
Masyarakat direkomendasi untuk selalu menyediakan masker atau penutup hidung dan mulut guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan.
"Mengingat letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area yang dilanda abu tidak tetap, maka direkomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Dukono untuk selalu menyediakan masker," kata Bambang.
Baca juga: "Water bombing" karhutla Gunung Lawu terkendala cuaca
Gunung Dukono merupakan gunung api strato paling utara dari deretan gunung api aktif yang muncul pada busur vulkanik di bagian barat Pulau Halmahera, Provinsi Maluku Utara.
Secara geografis, Maluku Utara terdiri dari 1.474 pulau. Provinsi itu terbentuk dari pergerakan tiga lempeng tektonik, yakni Eurasia, Pasifik, dan Indo-Australia yang terjadi sejak zaman kapur.
Pergerakan tiga lempeng tektonik itu lantas membentuk busur kepulauan gunung api kuarter. Maluku Utara memiliki banyak gunung berapi dengan jumlah 16 gunung, di antaranya Gunung Gamalama, Gunung Ibu, Gunung Dukono, Gunung Gamkonora, dan Gunung Jailolo.
Baca juga: Gunung Ibu Maluku Utara dilaporkan kembali erupsi
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
Petugas Pos Pengamatan Gunung Dukono Bambang Sugiono dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu, mengatakan erupsi itu terjadi hari ini pukul 06.25 WIT.
"Kolom abu teramati berwarna putih, kelabu, hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah timur," ujarnya.
Bambang menuturkan letusan saat ini belum mengancam aktivitas penduduk setempat. Pemukiman terdekat berada pada jarak 11 kilometer dari puncak Gunung Dukono.
Baca juga: Gunung Ili Lewotolok Lembata NTT meletus
Gunung Dukono saat ini berada pada status level II atau waspada. Oleh karena itu, PVMBG merekomendasikan masyarakat di sekitar gunung api itu agar tidak beraktivitas mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius dua kilometer.
Masyarakat direkomendasi untuk selalu menyediakan masker atau penutup hidung dan mulut guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan.
"Mengingat letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area yang dilanda abu tidak tetap, maka direkomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Dukono untuk selalu menyediakan masker," kata Bambang.
Baca juga: "Water bombing" karhutla Gunung Lawu terkendala cuaca
Gunung Dukono merupakan gunung api strato paling utara dari deretan gunung api aktif yang muncul pada busur vulkanik di bagian barat Pulau Halmahera, Provinsi Maluku Utara.
Secara geografis, Maluku Utara terdiri dari 1.474 pulau. Provinsi itu terbentuk dari pergerakan tiga lempeng tektonik, yakni Eurasia, Pasifik, dan Indo-Australia yang terjadi sejak zaman kapur.
Pergerakan tiga lempeng tektonik itu lantas membentuk busur kepulauan gunung api kuarter. Maluku Utara memiliki banyak gunung berapi dengan jumlah 16 gunung, di antaranya Gunung Gamalama, Gunung Ibu, Gunung Dukono, Gunung Gamkonora, dan Gunung Jailolo.
Baca juga: Gunung Ibu Maluku Utara dilaporkan kembali erupsi
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023