Tangerang (Antara News) - Tak hanya dikenal sebagai kota industri, jasa dan perdagangan saja. Kota Tangerang pun memiliki cagar budaya yang menjadi saksi perjalanan sejarah penduduk luar daerah dalam berdagang, menyebarkan ajaran islam hingga terciptanya toleransi antar umat beragama yang hingga kini terus terjalin.

Ada sembilan bangunan yang masuk dalam cagar budaya di Kota Tangerang yang telah disahkan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Serang (BP3S) dan kemudian Pemerintah Kota Tangerang menguatkannya dengan Keputusan Walikota No 430/kep.337- Disporbudpar/2011 tertanggal 25 Agustus 2011.

Adapun sembilan bangunan yang masuk dalam cagar budaya adalah Masjid Kali Pasir, Klenteng Boen San Bio, Klenteng Boen Tek Bio, Bendungan Pintu Air Sepuluh, Lapas Anak Pria, Lapas Anak Wanita, Lapas Pemuda, Museum Benteng Heritage sebagai nominator UNESCO dan Stasiun Kereta Api Tangerang.

Walikota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan setiap cagar budaya memiliki nilai sejarah untuk dijadikan pelajaran bagi masyarakat luas sekarang maupun yang akan datang.

Melalui program Tangerang Layak Dikunjungi, Pemkot Tangerang melakukan penataan cagar budaya dan mengenalkan potensi wisata lainnya kepada masyarakat luas. Mulai menjadikan taman sebagai tempat rekreasi dan mempromosikan UKM sebagai bekal oleh - oleh bagi wisatawan.

"Rekreasi atau liburan menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Maka itu, kita lakukan penataan dengan dasar kreatifitas melalui potensi yang ada dengan peran serta masyarakat serta semua pihak. Kita pun mengajak wisatawan untuk datang ke Kota Tangerang dan menggali sejarah yang ada karena sangat menarik," ujarnya.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017