Serang (Antara News) - Wakil Ketua DPRD Banten Nuraeni mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati menggunakan media sosial (medsos) agar tidak salah dalam memanfaatkannya yang akhirnya bisa membahayakan penggunanya.

"Awalnya perkenalan melalui medsos, sekarang banyak terjadi tindak kekerasan seksual, pemerkosaan terhadap anak dan perempuan. Oleh karena itu, saya mengimbau kepada bapak-bapak dan ibu-ibu harus selalu mengawasi anak-anaknya karena tanpa bimbingan dan pengawasan dari orang yang lebih tua, generasi kita akan salah arah," kata Nuraeni saat menjalani reses masa persidangan ke II tahun sidang 2016-2017 di Kelurahan Tembong, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang di Serang, Rabu.

Dihadapan ratusan warga yang datang dan berkumpul di halaman rumah salah seorang tokoh masyarakat, politisi Demokrat ini memberikan imbauan agar mewaspadai informasi yang didapatnya melalui media sosial (medos).

Menurut dia, informasi yang didapatnya melalui internet, facebook harus dicek keberadaannya dan kebenarannya, sehingga tidak salah dalam bertindak.

Apalagi, kata dia, saat ini melalui medsos, generasi muda juga dapat dengan mudah mendapatkan atau membeli narkoba.

"Jangan sampai peredaran narkoba yang sudah menjadi musuh kita bersama, malah dipermudah mendapatkannya melalui transaksi di media sosial," kata Nuraeni.

Tak hanya memberi imbauan, Nuraeni juga menanyakan mengenai layanan dasar bagi masyarakat yang diterimanya, seperti pendidikan, infrastruktur dan kesehatan. Ia meminta masyarakat turut berperan aktif dalam pembangunan di Banten melalui program-program yang sedang dijalankan oleh pemerintah.

"Kalau ada usulan-usulan demi kemajuan pembangunan di lingkungan, silahkan disampaikan kepada pemerintah. Tentunya kami dari DPRD akan berupaya mengawal usulan yang disampaikan warga," kata Nuareni.

Sementara itu, salah satu warga setempat Said menyambut baik atas reses yang dilakukan oleh Nuraeni. Menurutnya, kunjungan turun kepada masyarakat harusnya dilakukan rutin setiap satu bulan sekali oleh anggota DPRD sebagai wakil dari masyarakat.

"Kita sih inginnya, reses ini tidak tiga bulan sekali atau empat bulan sekali. Kalau bisa satu bulan sekali. Kalau mereka lebih sering datang, maka keluhan-keluhan yang disampaikan oleh warga dari soal jalan rusak, hibah madrasah, dan persoalan lainnya bisa segera diselesaikan," katanya.

Pewarta: Mulyana

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017