Dalam upaya mendukung program pemerintah mengefisienkan rantai pasok untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, UOB meluncurkan layanan FSCM (financial supply chain management).

Direktur Wholesale Banking UOB Indonesia, Harapman Kasan dalam keterangan tertulis, Senin, menjelaskan dengan FSCM nasabah dapat menghubungkan pembeli, pemasok, dan distributor dalam ekosistem rantai pasok.

Layanan ini semakin efisien mendukung ekonomi karena menghubungkan ekosistem rantai pasok di Indonesia, negara-negara ASEAN, dan Tiongkok Raya, jelas Harapman.

Layanan baru ini dihadirkan di UOB Infinity, wadah digital untuk dunia usaha yang memudahkan nasabah mendigitalkan ekosistem pembiayaan rantai pasok.  

Baca juga: UOB Indonesia berdayakan perempuan lewat layanan keuangan
 
Melalui FSCM, klien korporasi dapat menikmati kemampuan manajemen rantai pasok keuangan baru serta mendapatkan serangkaian solusi yang komprehensif, mulai dari pengadaan, pembayaran, pemesanan, produksi, penjualan, hingga kolektif dalam satu wadah (platform) tunggal. 
 
Fitur FSCM di UOB Infinity akan membantu meningkatkan efisiensi bisnis dengan memungkinkan transmisi dan verifikasi dokumen perdagangan yang aman secara digital. 

Selain itu, nasabah juga dapat melakukan permintaan pembiayaan dalam satu platform tunggal.  
 
Kemampuan FSCM UOB Infinity yang baru akan meningkatkan dan melengkapi solusi manajemen kas yang ada dalam rangka memudahkan dunia bisnis dalam meninjau, merencanakan, dan mengelola modal kerja di seluruh siklus perdagangan mulai dari pembayaran hingga penagihan. 
 
Nasabah juga dapat memiliki akses cepat terhadap pembiayaan di berbagai tahapan rantai pasok mulai dari pembiayaan pemasok sebelum pengapalan hingga pasca pengiriman, pembiayaan distributor, dan pelunasan piutang. 

"Yang terpenting, nasabah akan mendapatkan visibilitas penuh dan kendali atas transaksi tunai, perdagangan dan FSCM melalui satu platform dengan satu login," ucap Harapman. 
 
Lebih jauh W Kartyono, Head of Transaction Banking, UOB Indonesia, mengatakan di tengah ketidakpastian global dan volatilitas pasar, dunia usaha di Indonesia harus menghadapi berbagai kompleksitas untuk memastikan operasional yang efisien dan efektif dalam rantai pasokannya. 

"Kami memahami bahwa mempertahankan layanan yang berkualitas dan biaya rendah menjadi suatu kebutuhan bagi dunia usaha untuk memenuhi permintaan nasabah yang terus meningkat akan layanan yang memberikan nilai tambah namun dengan biaya efisien," ucap Kartyono. 
 
Menurut dia layanan dari FSCM di UOB Infinity memungkinkan nasabah mendigitalkan ekosistem rantai pasoknya dengan menghubungkan pemasok dan distributor secara digital sehingga memungkinkan nasabah memperoleh wawasan pada saat itu juga (real time) dan pandangan holistik keuangan sehingga dapat mengelola modal kerja dan piutang untuk membantu mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi. 
 
Indonesia merupakan negara keempat yang memiliki kapabilitas FSCM pada UOB Infinity setelah Singapura, Hong Kong, dan Malaysia. Selanjutnya, kapabilitas regional ini akan diluncurkan ke pasar regional lainnya di ASEAN dan Tiongkok Raya. 

Baca juga: UOB Indonesia luncurkan program pembiayaan panel surya
 
Harapman mengatakan lewat layanan FSCM UOB Infinity memungkinkan klien terhubung secara digital dengan ekosistem mitra dagang mereka dari hulu ke hilir, serta menyederhanakan pengelolaan pertukaran dokumen perdagangan, memberikan akses modal kerja, dan mengelola risiko koleksi dalam satu wadah tunggal. 

Dengan peluncuran progresif akan kemampuan yang konsisten secara regional di seluruh pasar inti, nasabah regional kami dapat memiliki pengawasan yang lebih besar terhadap interaksi pemasok dan distributor, persyaratan pembiayaan FSCM serta kendali atas program FSCM domestik dan regional bersama UOB di seluruh lokasi tersebut melalui satu tampilan. 

Manajemen rantai pasok, komponen penting dalam strategi bisnis. 
Pengelolaan rantai pasok telah muncul sebagai komponen penting dari strategi bisnis di tengah perekonomian global yang kompetitif.  Khususnya di Indonesia, hal ini dapat menjadi rumit dan menantang mengingat lokasi geografis Indonesia yang luas, perekonomian yang beragam, serta tantangan unik lainnya yang dihadapi.    
 
Berdasarkan Kajian UOB Business Outlook 2023 lebih dari 7 dari 10 bisnis di Indonesia menilai manajemen rantai pasok sebagai hal yang sangat penting. Rantai pasok Indonesia mencakup berbagai sektor, antara lain yang dianggap paling penting adalah barang konsumsi, manufaktur dan teknik, serta jasa bisnis.  
 
Kajian ini lebih lanjut menyimpulkan bahwa peningkatan biaya pasokan dan kesulitan mendapatkan pasokan merupakan kekhawatiran utama di Indonesia.

"Menghadapi tantangan-tantangan tersebut, koneksi terhadap teknologi digital tanpa hambatan yang menghubungkan proses bisnis di dalam dan luar negeri antara perusahaan dan organisasi, merupakan dukungan utama yang dibutuhkan dunia usaha dalam mengelola rantai pasokan yang lebih baik," ucap Harapman.





 

Pewarta: Ridwan Chaidir

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023