Lebak (Antara News) - Sejumlah usaha ekonomi kreatif yang dikelola kaum perempuan  di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten membutuhkan penguatan modal untuk pengembangan.

"Kami sangat membutuhkan pinjaman modal sehubungan harga bahan pokok melonjak," kata Empi (55) seorang pengelola usaha ekonomi kreatif di Kampung Salahur, Kelurahan Cijoro Lebak, Kabupaten Lebak, Selasa.

Empi mengatakan ia sejak membuka usaha nasi uduk hingga kini belum tersentuh bantuan permodalan melalui program pemerintah maupun lembaga keuangan dan perbankan.

Saat ini, usaha yang digelutinya itu hanya untuk mencukupi kebutuhan makan keluarga saja dan tidak mampu menjadi peserta BPJS Mandiri.

Ia menjual nasi uduk itu hanya bermodal secara pribadi sekitar Rp200-300 ribu.

Namun, dirinya kini bingung karena harga bahan pokok melonjak, termasuk harga cabai rawit itu hingga Rp135 ribu per kilogram.

Karena itu, dirinya berharap pemerintah daerah memberikan dukungan terhadap usaha ekonomi kreatif melalui program untuk menyalurkan bantuan penguatan modal.

Apalagi, Bupati Iti Octavia mengeluarkan kebijakan program "Lebak Sejahtera".

"Kami berharap para pelaku usaha ekonomi kreatif perempuan itu dapat bantuan modal, karena mereka sudah menyumbangkan kesejahteraan keluarga," kata Ibu Empi.

Begitu juga pelaku ekonomi keratif perempuan Lebak, Ny Uni (50) mengaku sehari-hari berjualan keliling di sekitar Rangkasbitung dengan menjajagan makanan hasil kerajinanya itu seperti dadar gulung, roket, uli, goreng pisang, bawan, papais, pais gurih, gandasturi dan gegeplak.

Saat ini, dirinya kesulitan permodalan karena bahan pokok melonjak sehingga keuntungan tidak maksimal.

Bahkan, dua hari lalu tidak berjualan karena kehabisan modal.

Namun, dirinya kini bisa kembali berjualan setelah "Bank Keliling" atau Koperasi harian menyalurkan bantuan modal Rp250 ribu.

"Kami terpaksa meminjam kepada Bank Keliling karena persyaratan mudah,meskipun pengembaliannya cukup tinggi," katanya.

Kepala Bidang Pemberdayaan UKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak, Omas Irawan mengatakan, pihaknya mendorong pelaku usaha kreatif perempuan tumbuh berkembang untuk memperkuat perekonomian masyarakat di daerah itu.

Selama ini, terang dia, pertumbuhan pelaku ekonomi yang dilakukan kaum perempuan cukup membantu pendapatan ekonomi keluarga.

Mereka bergerak di berbagai bidang usaha antara lain kerajinan tangan, anyaman bambu dan makanan olahan tradisional juga warungan.

Pemerintah daerah selalu memfasilitasi permodalan terhadap  pelaku usaha ekonomi perempuan itu melalui KUR BRI, PT Kantor Pos, PT Telkom, BPR dan PT Krakatau.

Selain itu juga meningkatkan produksi maupun kualitas melalui pembinaan dan pelatihan manajemen, keuangan, diversifikasi produksi hingga jiwa kewirausahaan.

Selain itu peningkatan sumber daya manusia (SDM) juga magang ke beberapa daerah untuk menambah kompetensi perajin tersebut," katanya.

Pembinaan ini, kata dia, guna meningkatkan perkembangan usaha yang digelutinya.

"Kami akan mengusulkan bantuan penguatan modal perempuan itu melalui program pemerintah," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017