Lebak (Antara News) - Bupati Lebak Iti Octavia mengatakan tenaga bidan desa harus mampu mengendalikan angka kematian ibu (AKI) sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

"Kami berharap petugas bidan bekerja dengan baik untuk mendukung program "Lebak Sehat" yang dicanangkan pemerintah daerah," kata Iti Octavia saat memberikan pengarahan bidan yang lulus seleksi calon pegawai aparatur sipil negara (ASN) di Lebak, Jumat.

Selama ini, tugas bidan desa sebagai ujung tombak untuk mengendalikan angka kematian ibu dan bayi.

Apalagi, Kabupaten Lebak masih banyak ditemukan desa-desa pelosok dengan kondisi tofografi perbukitan dan pegunungan.

Selain itu juga kondisi infrastuktur buruk, terlebih musim hujan sehingga kondisi jalan tidak bisa dilintasi kendaraan roda dua.

Untuk itu, tenaga bidan desa sangat didambakan dan dinantikan oleh masyarakat agar melayani persalinan.

Disamping itu juga bidan bisa meningkatkan asupan gizi yang baik sehingga anak-anak Lebak tumbuh sehat.

"Kami berharap tenaga bidan yang sudah diangkat menjadi ASN itu agar bekerja sama dengan masyarakat setempat dengan mendirikan pos pelayanan kesehatan diantaranya posyandu juga menjalin kerja sama dengan dukun beranak," katanya.

Menurut Bupati, saat ini jumlah bidan yang diangkat ASN sebanyak 238 orang dan sebelumnya berstatus pekerja tidak tetap (PTT).

Pengangkatan tenaga bidan menjadi ASN itu berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Penetapan Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil.

Disamping itu juga program PTT Kementerian Kesehatan Lingkungan Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2017.

Selanjutnya, dikuatkan Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. R/170/S.SM.1.00/2017 tanggal 02 Februari 2017.

"Kami minta tenaga bidan itu bekerja keras untuk bisa mengendaikan AKI karena hingga kini kematian ibu dan bayi masih cukup tinggi," katanya.

Kepala Puskesmas Rangkasbitung Kabupaten Lebak drg Ika Sari Mustikawati mengatakan saat ini tenaga bidan yang bekerja di wilayahnya menjalin kerja sama dengan  dukun beranak guna tidak ditemukan kematian ibu dan bayi.

Apalagi, Kota Rangkasbitung merupakan kota Kabupaten Lebak sehingga ditargetkan tahun 2017 terbebas dari AKI.

Penanganan persalinan ibu hamil dikerjakan oleh petugas bidan dan dukun beranak melanjutkan proses perawatan bayi dan ibu sampai masa nifas berakhir.

Selanjutnya jika dukun beranak dipanggil terlebih dahulu untuk menolong persalinan, maka sang dukun menyuruh keluarga pasien untuk berkoordinasi juga dengan bidan terdekat.

Seandainya dalam proses persalinan terdapat kesulitan, pasien segera dirujuk oleh bidan dan dukun beranak ke puskesmas maupun rumah sakit.

"Kami yakin kemitraan bidan dan dukun beranak dapat mendorong terbebas dari AKI," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017