Mantan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar (Bang Zaki) mengatakan telah mewajibkan jajaran pemerintahannya untuk menyediakan toilet sehat di setiap sekolah untuk mewujudkan gaya hidup sehat di kalangan peserta didik.

"Saya minta Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) di sini terus dilanjutkan. Salah satunya toilet sekolah agar anak-anak kita nyaman saat mengikuti kegiatan belajar," kata Bang Zaki dalam siaran pers, Sabtu.

Baca juga: Hari terakhir jabatan Bupati Tangerang raih Detikcom Award 2023

Zaki mengatakan peningkatan kesadaran diri terhadap lingkungan juga dilakukan melalui program Sanitasi Sekolah (Sanisek), Sanitasi Pesantren (Sanitren), dan Kurangi Sampah Kita (Kurasaki). 

Bahkan Zaki menggarisbawahi program Sanisek dengan menempatkan fasilitas toilet sebagai fokus peningkatan sanitasi di gerbang sekolah

“Toilet atau WC itu kan tempat paling horror selalu di belakang sekolah, pojok, gelap, bau, kotor, bahkan di beberapa sekolah tidak bisa dipakai sama sekali. Kita telah menjalankan program ini di 1.000 sekolah dari jenjang SD sampai SMA/SMK,” terang Bupati Zaki.

Lingkungan pendidikan juga menjadi upaya pengurangan volume sampah melalui program Kurasaki dengan tidak menyediakan tempat sampah di sekolah dan membawa bekal dari rumah. Program GSM juga bertujuan untuk meningkatkan unit sekolah baru, ruang kelas, rehabilitasi sekolah serta membangun sarana prasarana pendukung pendidikan.

Dalam meningkatkan kesejahteraan, Bang Zaki juga mendukung program yang dilakukan masyarakat. Seperti yang dilakukan organisasi Jaringan Nurani Rakyat (Janur) yang melakukan kegiatan bedah rumah marbot masjid atas nama Pasmi yang berlokasi di Kampung Cituis, Desa Surya Bahari, Kecamatan Pakuhaji.

Kegiatan tersebut diharapkan dapat terus dilaksanakan demi pemerataan kualitas hidup masyarakat, utamanya pada sektor hunian layak ditinggali. Hal ini juga sejalan dengan program Gerakan Bersama Rakyat Berantas Kawasan Padat, Kumuh dan Miskin (Gebrak Pakumis Plus).

Salah satu lokasi percontohan program itu adalah Desa Ketapang yang terletak di Kecamatan Mauk. Desa nelayan yang terisolir dan kumuh itu diperbaiki kondisinya melalui bedah rumah, pembangunan pipa komunal serta PDAM, dan konservasi mangrove untuk memperbaiki kesehatan lingkungan di kawasan tersebut.

Perubahan ini tidak merusak konsep desa nelayan, namun menyempurnakan kondisi wilayah tersebut dengan membangun fasilitas sanitasi. Berkat pembangunan itu, desa tersebut berhasil membudidaya ikan dan udang, tambak yang sebelumnya tidak produktif menjadi aktif kembali.

Desa lain juga siap mengikuti jejak perbaikan sanitasi tersebut, di antaranya Desa Kronjo, Desa Surya Bahari, Desa Tanjung Pasir dan Desa Marga Mulya. 

Untuk diketahui, kegiatan bedah rumah mencapai 5.666 unit, angka ini telah melebihi target RPJMD 2019-2023 sebanyak 5.000 unit.
 

Pewarta: Ridwan Chaidir

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023