Jakarta (Antara News) - PT Lippo Cikarang Tbk (kode BEI: LPCK) mencatat pendapatan Rp1,54 triliun tahun 2016 berdasarkan hasil audit keuangan, sedangkan laba bersih Rp540 miliar.

"Pencapaian pendapatan dan laba bersih tahun 2016 sejalan dengan melemahnya sektor properti di Indonesia," kata Presiden Direktur PT Lippo Cikarang Tbk, Toto Bartholomeus di Jakarta, Rabu.

Sedangkan untuk tahun 2015, perusahaan meraih pendapatan Rp2,1 triliun, sedangkan laba bersih Rp915 miliar.

Terjadinya pelemahan kondisi makro ekonomi serta nilai tukar rupiah menjadi penyebab turunnya pendapatan.

Toto melaporkan selain meraih pendapatan Rp1,54 triliun dan laba bersih  Rp540 miliar, perusahaan juga meraih laba bruto Rp711 miliar dan EBITDA Rp600 miliar.

Kedepannya, Toto mengatakan, dengan skala investasi Lippo Cikarang di bidang infrastruktur, manajemen percaya perusahaan akan segera bangkit kembali untuk mempertahankan pertumbuhan dan profitabilitas.

Pendapatan dari Hunian dan Apartemen sebesar Rp 703 miliar atau menyumbang 46 persen dari total pendapatan. Pendapatan dari Komersial dan Ruko sebesar Rp336 miliar menyumbang 22 persen, sementara dari Industri sebesar Rp240 miliar menyumbang 15 persen. 

Pendapatan recurring Lippo Cikarang naik sebesar 13 persen menjadi Rp267 miliar dari Rp237 miliar  di tahun 2015, memberikan kontribusi sebesar 17 persen dari total pendapatan perseroan di tahun 2016.

Total aset tumbuh sehat sebesar 3 persen menjadi Rp5,65 triliun di tahun 2016 dari Rp5,48 triliun pada akhir tahun 2015.

Lippo Cikarang telah menyiapkan Orange County sebagai proyek yang berkesinambungan untuk pertumbuhan masa depan.

Orange County adalah world class mixed-use development¿ the Globally Connected City, sebagai pusat bisnis dan gaya hidup di Koridor Timur Jakarta yang dikembangkan di atas lahan seluas 322 hektar, dengan estimasi proyek senilai Rp250 triliun. Enam menara apartemen sudah diluncurkan dan sold-out 100 persen.

Menara apartemen ke-5 dan ke-6 merupakan joint venture antara Lippo Group dan Mitsubishi Corporation, Jepang.

Lippo Cikarang merupakan  pengembang kawasan perkotaan dengan lahan seluas lebih dari 3.000 hektar, dengan kawasan industri sebagai basis ekonomi.

Sampai saat ini perseroan  telah berhasil membangun lebih dari 14.000 hunian, dengan penghuni 50.720 orang dan 484.300 orang yang bekerja setiap hari  di sekitar 933 perusahaan manufaktur yang tersebar di Kawasan Industri Lippo Cikarang.

Lippo Cikarang merupakan  anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR). Lippo Karawaci adalah perusahaan properti terbesar di Indonesia berdasarkan jumlah asset dan pendapatan, yang tercatat di BEI, dan didukung oleh land bank serta Recurring Income yang solid.

Bisnis Lippo Karawaci terdiri dari Residential / Township, Retail Malls, Hospitals, Hotels dan Asset Management memiliki kapitalisasi pasar sebesar  Rp3,51 triliun atau setara 261 juta dolar AS pada 30 Desember 2016. 

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017