Universitas Swiss German (SGU) di Alam Sutera, Tangerang, sebagai salah satu lembaga terkemuka dalam dunia pendidikan tinggi di Indonesia, menyelenggarakan ExConic 2024, dengan tema eksplorasi, koneksi, dan dampak - untuk membentuk mahasiswa agar bertransformasi sebagai pengubah permainan (game changer).
Acara inovatif ini mencerminkan komitmen SGU dalam memberikan pengalaman pendidikan yang bukan saja unggul dan berorientasi global, namun peduli terhadap transformasi karakter positif para mahasiswanya.
"ExConic adalah acara yang dinamis yang mencerminkan dedikasi SGU dalam memberikan perjalanan pendidikan yang holistik dan transformatif bagi para mahasiswa," kata Dr. Dipl.-Ing. Samuel Kusumocahyo, Rektor SGU dalam keterangan tertulis, Senin.
Baca juga: Dorong inovasi berkelanjutan, SGU gelar simposium
Dengan fokus pada eksplorasi, koneksi, dan dampak, ExConic bertujuan memberdayakan mahasiswa untuk menjadi para Game Changer yang dapat mengubah dunia dalam bidangnya masing-masing.
Sebagai salah satu Perguruan Tinggi Swasta yang berorientasi global, Dr. Dipl.-Ing. Samuel Kusumocahyo, Rektor SGU mengungkapkan SGU menekankan pada pengalaman pembelajaran yang unggul.
"Komitmen Swiss German University tercermin dalam fakultas yang beragam dan inovatif serta kekuatan pada network dan mitra internasional. Mahasiswa SGU juga memiliki kesempatan untuk terlibat dengan perspektif global dan mengembangkan pemahaman mendalam tentang dunia yang saling terhubung," ujarnya di Swiss German University, beberapa waktu lalu.
Melalui berbagai program Double Degree internasional dimana seluruh mahasiswa akan mendapatkan gelar dari Indonesia dan Jerman maupun Swiss, mahasiswa SGU terlatih untuk beradaptasi dengan berbagai budaya serta memiliki keterampilan dan pola pikir yang diperlukan untuk berhasil di panggung global.
"Sesuai dengan visi kami untuk menjadikan indonesia sebagai center of quality education, kita ingin mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan global dengan membangun indonesia melalui pengalaman di luar negeri,” tutur Samuel.
Samuel menambahkan bahwa SGU memiliki komitmen tinggi dalam melakukan transformasi karakter yang positif. Keunggulan akademis hanya merupakan satu aspek dari pendidikan yang seimbang.
"Diperlukan pemahaman terhadap nilai-nilai seperti ketahanan, adaptabilitas, integritas, disiplin, dan kepedulian sosial (RAPIDS) pada mahasiswanya. Pengembangan karakter ini memastikan bahwa lulusan SGU tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi masyarakat," tambahnya.
SGU mengundang mahasiswa, orang tua, pendidik, dan semua pemangku kepentingan dalam pendidikan untuk bergabung dalam ExConic 2024 sekaligus grand launching Global Youth Leadership to Japan.
Baca juga: SGU kolaborasi IPEKA Group tingkatkan kualitas pendidikan
"Festival ini adalah another exploration of our excelent learning dimana pembelajaran itu harus punya pengalaman dan terkoneksi dengan dunia global," ujar Vice Rector for Non Academic Affairs, Dr. Nila Krisnawati Hidayat, SE., MM.
"Tahun lalu kami berhasil ke south korea dengan partner universitas SolBridge International School of Business dan saat ini dengan osaka university. Jadi Kita akan fokuskan leadership skill sejak dini. Ada juga global exposure, dimana mahasiswa akan dikenalkan dengan keragaman, dimana attitude-nya, culture-nya dari negara yang akan mereka kunjungi juga akan dipelajari. Harapan kedepannya mereka akan menjadi Game Changer atau pembawa perubahan," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
Acara inovatif ini mencerminkan komitmen SGU dalam memberikan pengalaman pendidikan yang bukan saja unggul dan berorientasi global, namun peduli terhadap transformasi karakter positif para mahasiswanya.
"ExConic adalah acara yang dinamis yang mencerminkan dedikasi SGU dalam memberikan perjalanan pendidikan yang holistik dan transformatif bagi para mahasiswa," kata Dr. Dipl.-Ing. Samuel Kusumocahyo, Rektor SGU dalam keterangan tertulis, Senin.
Baca juga: Dorong inovasi berkelanjutan, SGU gelar simposium
Dengan fokus pada eksplorasi, koneksi, dan dampak, ExConic bertujuan memberdayakan mahasiswa untuk menjadi para Game Changer yang dapat mengubah dunia dalam bidangnya masing-masing.
Sebagai salah satu Perguruan Tinggi Swasta yang berorientasi global, Dr. Dipl.-Ing. Samuel Kusumocahyo, Rektor SGU mengungkapkan SGU menekankan pada pengalaman pembelajaran yang unggul.
"Komitmen Swiss German University tercermin dalam fakultas yang beragam dan inovatif serta kekuatan pada network dan mitra internasional. Mahasiswa SGU juga memiliki kesempatan untuk terlibat dengan perspektif global dan mengembangkan pemahaman mendalam tentang dunia yang saling terhubung," ujarnya di Swiss German University, beberapa waktu lalu.
Melalui berbagai program Double Degree internasional dimana seluruh mahasiswa akan mendapatkan gelar dari Indonesia dan Jerman maupun Swiss, mahasiswa SGU terlatih untuk beradaptasi dengan berbagai budaya serta memiliki keterampilan dan pola pikir yang diperlukan untuk berhasil di panggung global.
"Sesuai dengan visi kami untuk menjadikan indonesia sebagai center of quality education, kita ingin mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan global dengan membangun indonesia melalui pengalaman di luar negeri,” tutur Samuel.
Samuel menambahkan bahwa SGU memiliki komitmen tinggi dalam melakukan transformasi karakter yang positif. Keunggulan akademis hanya merupakan satu aspek dari pendidikan yang seimbang.
"Diperlukan pemahaman terhadap nilai-nilai seperti ketahanan, adaptabilitas, integritas, disiplin, dan kepedulian sosial (RAPIDS) pada mahasiswanya. Pengembangan karakter ini memastikan bahwa lulusan SGU tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi masyarakat," tambahnya.
SGU mengundang mahasiswa, orang tua, pendidik, dan semua pemangku kepentingan dalam pendidikan untuk bergabung dalam ExConic 2024 sekaligus grand launching Global Youth Leadership to Japan.
Baca juga: SGU kolaborasi IPEKA Group tingkatkan kualitas pendidikan
"Festival ini adalah another exploration of our excelent learning dimana pembelajaran itu harus punya pengalaman dan terkoneksi dengan dunia global," ujar Vice Rector for Non Academic Affairs, Dr. Nila Krisnawati Hidayat, SE., MM.
"Tahun lalu kami berhasil ke south korea dengan partner universitas SolBridge International School of Business dan saat ini dengan osaka university. Jadi Kita akan fokuskan leadership skill sejak dini. Ada juga global exposure, dimana mahasiswa akan dikenalkan dengan keragaman, dimana attitude-nya, culture-nya dari negara yang akan mereka kunjungi juga akan dipelajari. Harapan kedepannya mereka akan menjadi Game Changer atau pembawa perubahan," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023