Serang (Antara News) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten Budiharto Setiawan mengatakan pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten pada triwulan III 2016 tumbuh sebesar 5,35 persen (yoy), lebih tinggi dari nasional sebesar 5,02 persen (yoy).

Pertumbuhan ekonomi Banten yang melebihi angka nasional tersebut antara lain ditunjang oleh perkembangan investasi baik Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang cukup tinggi, kata Budiharto pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia dengan tema "Mengoptimalkan Potensi, Memperkuat Resiliensi" di Serang, Kamis malam.

Dihadiri juga Assda II Banten Eneng Nurcahyati mewakili Plt Gubernur Banten Nata Irawan, Budiharto menambahkan secara peringkat investasi Provinsi Banten berada di urutan ke-4 secara nasional untuk Penanaman Modal Asing (PMA) dan urutan ke-3 untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

Budiharto mengatakan membaiknya kinerja ekspor juga mendorong tumbuhnya industri pengolahan komitmen pemerintah dalam mendorong Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) pada proyek-proyek infrastruktur juga telah berdampak pada kinerja industri pengolahan di Provinsi Banten.

Dari sisi perkembangan harga, inflasi di Provinsi Banten terjaga di level yang rendah dan stabil. Inflasi sampai dengan  November tercatat di level 3,33 persen (yoy), lebih rendah dari posisi yang sama tahun 2015 yang mencapai 5,86 persen (yoy).

Pencapaian tingkat inflasi tersebut juga tidak terlepas dari optimalisasi koordinasi yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia dengan pemerintah daerah dalam wadah Tim Pengendalian Inflasi baik level provinsi maupun di level kabupaten/kota, katanya.

"Dengan mempertimbangkan berbagai dinamika pada ekonomi global pada tahun 2017, kami memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional akan mencapai 5,0 - 5,4 persen (yoy) dengan struktur ekonomi yang lebih banyak ditopang oleh permintaan domestik.

Pada 2017 pertumbuhan kredit dalam kisaran 10 - 12 persen dan pertumbuhan dana pihak ketiga dalam kisaran 9 - 11 persen. Inflasi nasional 2017 akan berada dalam kisaran targetnya sebesar 4,01 persen.
  
Sedangkan untuk pertumbuhan perekonomian Provinsi Banten untuk 2017 sebesar 5,2 -5,5 persen (yoy) dan untuk tingkat inflasi Banten pada tahun 2017 diprakirakan dalam kisaran 4,5 - 4,8 persen (yoy).

Reformasi struktural yang berjalan dengan baik akan meningkatkan produktivitas dan mendorong perekonomian tumbuh lebih tinggi.

Kinerja perekonomian yang tumbuh tinggi dan disertai struktur yang lebih baik pada gilirannya akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan menghindarkan perekonomian dari jebakan kelas menengah ("middle income trap").

Ia memandang stabilitas ekonomi yang terjadi akan memegang peranan penting dalam menopang daya beli masyarakat.

Selain itu, ia juga akan terus mendorong efisiensi pasar keuangan dan sistem pembayaran guna memberikan fondasi yang kuat bagi peningkatan efisiensi dan daya saing perekonomian.

"Arah kebijakan Bank Indonesia akan kami tempuh dengan mengoptimalkan tiga pilar kebijakan utama yaitu kebijakan moneter, makroprudensial dan sistem pembayaran dan pengelolaan uang rupiah," ujarnya.

Kebijakan moneter tetap difokuskan pada upaya memelihara stabilitas makro ekonomi yang sudah tercipta. Fokus kebijakan moneter ini akan disinergikan dengan kebijakan makro prudensial yang diarahkan untuk menjaga resiliensi sistem keuangan.

Sementara itu, kebijakan sistem pembayaran dan pengelolaan uang rupiah akan tetap ditujukan untuk meningkatkan efisiensi perekonomian serta mendukung berjalannya transmisi kebijakan moneter dan makroprudensial dengan baik.

"Berbagai kebijakan tersebut tentu akan kami perkuat dengan koordinasi yang semakin erat baik dengan Pemerintah Pusat dan Daerah maupun otoritas lain yang terkait agar tercipta suatu kebijakan pengelolaan ekonomi nasional yang harmonis," katanya.

"Kami menyadari sepenuhnya, kesamaan pandang dan gerak langkah yang harmonis sangat dibutuhkan untuk mencapai cita-cita kita bersama. Senada dengan hal itu, berbagai kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia tentunya akan disinergikan dan dikoordinasikan dengan berbagai pemangku kebijakan, baik pusat maupun di daerah," katanya.

Pewarta: Ridwan Chaidir

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016