Jakarta (Antara News) - Ahli dibidang perumahan menilai revitalisasi Rumah Susun Sewa (Rusunawa) menjadi berlantai banyak dapat menjadi solusi hunian bagi masyarakat berpendapatan rendah (MBR) terutama yang tinggal di kota-kota besar seperti Jakarta yang harga rumah sudah tidak terjangkau lagi.

"Rusun bertingkat tinggi merupakan hunian vertikal yang dibangun dengan ketinggian di atas 8 lantai dapat menjadi solusi hunian di kota-kota padat penduduk," kata Kepala Seksi Penyediaan Rusun Wilayah II Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Manda Machyus di Jakarta, Senin.

Hal ini disampaikan menjawab pertanyaan terkait rencana revitalisasi bangunan Rusunawa lama seperti Kebon Kacang dan Delima Cengkareng agar dapat menampung penghuni lebih banyak lagi.

Dia mencontohkan pembangunan Rusunawa di Jatinegara Barat yang dibangun Kementerian PUPR memiliki ketinggian sampai dengan 17 lantai.

Hanya saja ketentuan ketinggian bangunan harus tetap memperhatian peraturan yang berlaku, khususnya peraturan mengenai Koefisien Lantai Bangunan yang tercantum dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi/ Kabupaten/ Kota, jelas Manda.

Menurut dia, Rusun-Rusun yang saat ini berada di pusat kota perlu ditingkatkan kualitasnya dengan memugar kembali Rusun tersebut yang semula 3-4 lantai menjadi Rusun dengan ketinggian di atas 8 lantai.

Kewenangan untuk melakukan peningkatan kualitas atau revitalisasi bangunan Rusun dapat dilakukan setelah dilakukan pemeriksaan oleh dinas yang menangani bangunan gedung, jelas dia.

"Umumnya bangunan memiliki umur teknis 50 tahun, namun itu sangat bergantung kepada upaya pemeliharaan dan perawatan bangunan baik oleh penghuni maupun pengelola/ pemilik asset bangunan Rusun tersebut," ujar Manda.

Manda mengatakan dalam upaya meningkatkan kualitas atau revitalisasi Rusun harus tetap melibatkan penghuni lama. Pemda atau pengelola Rusun bertanggungjawab untuk menyediakan hunian sementara jika Rusun tersebut akan di demolish/ dipugar.

Bahkan Dr. Helmy Darjanto ahli sipil dari Universitas Narotama Surabaya mengatakan usia bangunan Rusun Sewa kalau memang standar sebenarnya usianya sekitar 20 tahun sudah harus direvitalisasi.

Namun sebelum itu perlu dilakukan uji struktur terlebih dahulu untuk mengetahui kekuatan dan masa layannya, jelas dia.

"Saya kira dengan menggunakan forensik engineering dapat dilakukan berbagai tindakan seperti menambahkan perkuatan atau malah dibongkar kemudian didirikan bangunan baru," jelas dia.

Dengan teknologi saat ini sangat dimungkinkan untuk membangun Rusun Sewa berlantai banyak dengan kualitas lebih baik, tentunya dengan mempertimbangkan biaya pemeliharaan serta kemampuan penghuni 

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016