Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Provinsi Banten menyatakan gagal panen padi atau puso mulai terjadi akibat dari kemarau panjang yang terjadi saat ini.
 
"Areal persawahan yang gagal panen itu tidak memiliki pasokan air," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Lebak, Kamis.
 
Kekeringan areal persawahan di Kabupaten Lebak tentu bisa berdampak terhadap peningkatan produksi pangan, terutama di lahan-lahan yang tidak memiliki pasokan ketersediaan air.

Saat ini, kekeringan terjadi di Kecamatan Rangkasbitung, Maja, Sajira, Warunggunung, Cibadak, Bayah, Kalanganyar, Cimarga, Leuwidamar, Wanasalam dan Curugbitung.
 
Berdasarkan data yang ada, areal persawahan yang terancam gagal panen seluas 226 hektar dan dilaporkan satu hektar sudah gagal panen.
 
Dari jumlah yang terancam gagal panen terdiri dari 186 hektar kategori ringan, 34 hektar kategori sedang, 5 hektar kategori berat, dan satu hektar gagal panen.

Baca juga: Petani Badui mulai gerakan tanam padi huma
 
"Kita sudah mengajukan permohonan bantuan sumur pantek khususnya untuk lokasi yang tidak ada sumber air agar areal persawahan yang terancam gagal panen bisa diselamatkan," kata Deni menambahkan.

Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, lanjut dia, juga sudah melakukan pompanisasi pada areal persawahan yang memiliki sumber air permukaan seperti yang dilakukan di Kecamatan Wanasalam, Kalanganyar, Cimarga dan beberapa kecamatan lainnya.
 
Sementara itu, sejumlah petani di Desa Cilangkap Kalanganyar Kabupaten Lebak memasuki panen seluas terutama pada padi yang ditanam pada Mei.
 
"Kami merasa bersyukur bisa memanen padi dan tidak terdampak kekeringan," kata Zumroni (45) petani Cilangkap Kabupaten Lebak.

Baca juga: Kemarau panjang, 201 hektar sawah di Tangerang terancam
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023