Jakarta (Antara News) - PT Mitsubishi Jaya Elevator and Escalator (MJEE) optimistis meraih peningkatan penjualan pada tahun 2017 baik di pasar dalam negeri maupun ekspor seiring dengan membaiknya bisnis properti dan iklim ekonomi.

"Ekspor diperkirakan naik 50 persen dari 2 juta dolar AS menjadi 3 juta dolar AS, sedangkan penjualan dalam negeri diharapkan mencapai Rp600 miliar pada akhir 2016 dengan pangsa pasar 20-25 persen, sedangkan ke depannya pangsa pasar bisa meningkat 30 persen," kata Presiden Direktur PT MJEE, Christian Satrya di Jakarta, Jumat, dalam penjelasannya terkait peringatan 20 tahun beroperasinya perusahaan ini di Indonesia.

Christian mengatakan sebanyak 70 persen dari produksi yang dihasilkan melalui pabrik yang berlokasi di Karawang International Industrial City (KIIC)  Jawa Barat ditujukan untuk pasar dalam negeri, sedangkan lainnya untuk pasar ekspor ditujukan ke Asia, Timur Tengah, Eropa (Inggris dan Norwegia).

Peringatan HUT PT MJEE juga ditandai prosesi pelepasan satu kontainer berisikan komponen lift (elevator) untuk pasar ekspor pada Jumat (21/10)  untuk menunjukkan potensi penjualan di Indonesia dan luar negeri masih sangat besar.

PT MJEE sebagai peusahan patungan Mitsubishi Electric Corporation, Mitsubishi Corporation, Mitsubishi Eectric Building Techno Services, dan PT Pembangunan Jaya akan terus melakukan inovasi dalam rangka menigantisipasi meningkatnya permintaan pasar, papar Cristian.

Christian mengatakan melalui induk perusahaan di Jepang, Mitsubishi Electric Corporation telah diproduksi lift tercepat di dunia yang dipasang di Shanghai Tower dengan kecepatan 1230 meter per menit, sebagai pembanding lift tercepat Mitsubishi di Indonesia 420 meter per menit.

Kemudian juga tengah dikembangkan lift ramah lingkungan dengan cara energi panas dan listrik yang dihasilkan akan dikembalikan ke bangunan tersebut sehingga pengoperasiannya menjadi sangat efisien, jelas Christian.

Sedangkan di Indonesia sendiri, Christian mengatakan, MJEE tengah mengembangkan lift berkapasitas kecil 4-5 orang yang permntaannya memang sedang meningkat seiring dengan semakin bertumbuhnya ruko dan bangunan kecil dengan tinggi 3-4 lantai.

Christian juga mengungkapkan kandungan lokal produk MJEE akan terus ditingkatkan dari 20 persen menjadi 30 persen berupa rel, tali baja, dan ke depannya akan ditambah dengan tombol-tombol.

Tekait dengan beredarnya lift yang ditawarkan dengan harga jauh lebih murah, MJEE tidak terlalu khawatir karena pembeli saat ini lebih cerdas. Biasanya untuk lift dengan harga murah usianya hanya singkat 5-10 tahun sudah minta ganti komponen, berbeda dengan Mitsubishi yang usia pakainya bisa 25-30  tahun serta komponennya ada dimana-mana.

Christian mengatakan tahun 2017 pabrik baru MJEE akan beroperasi 100 persen dengan demikian kapasitas produksi akan meningkat mencapai 50 persen. Investasi yang ditanamkan untuk mengembangkan pabrik baru ini sekitar Rp30 miliar.

Christian mengatakan kinerja penjualan MJEE sangat bergantung kepada pasang surut bisnis properti tidak hanya di Indonesia, tetapi juga negara-negara lain. 

"Setelah sempat lesu pada awal 2016, kini bisnis properti kembali bangkit setelah pemerintah menggulirkan paket kebijakan jilid 13 untuk memangkas biaya dan proses perizinan di sektor properti dan berhasil memenuhi target amnesti pajak sehingga juga berdampak positif  pada bisnis MJEE," ujar dia.

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016