Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek, Jawa Timur mengimbau warganya untuk lebih selektif dalam menerima kabar informasi apapun, khususnya terkait kebencanaan agar tidak mudah termakan hoaks pasca peristiwa gempa yang melanda wilayah itu.

"Kami imbau kepada masyarakat jangan mudah termakan kabar-kabar hoaks yang meresahkan. Selalu pantau informasi, serta ikuti arahan dan petunjuk dari petugas," kata Kepala BPBD Trenggalek, Triadi Atmono dalam keterangan di Trenggalek, Sabtu.

Seruan itu disampaikan karena pascagempa yang terjadi dua kali dalam sehari pada Kamis (25/8) sempat berhembus kabar bohong di media sosial dan jejaring whatsapp bakal terjadinya bencana tsunami.

Baca juga: Gempa magnitudo 4.8 guncang barat daya Trenggalek

Akibatnya, dunia maya di Trenggalek menjadi "riuh". Kabar bohong juga membuat sebagian warga menjadi panik.

"Silahkan selalu memantau secara update informasi yang disampaikan petugas secara berkala agar tidak termakan kabar bohong," katanya.

Merujuk BMKG, Kamis (24/8) gempa terjadi di jarak 76 kilometer barat daya Trenggalek dengan kedalaman 10 kilometer dengan magnitudo 4,8. 

Kemudian gempa susulan terjadi pada pukul 06.23 WIB dengan magnitudo 2,7 di 35 kilometer barat daya Trenggalek dengan kedalaman 10 kilometer.

Baca juga: Gempa magnitudo 5.0 guncang Pacitan Jawa Timur

 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023