Kesebelasan Madura United FC ditahan imbang tanpa gol sang tamu Bhayangkara FC pada lanjutan BRI Liga 1 Indonesia 2023-2024 pekan kesepuluh yang digelar di Stadion Gelora Bangkalan (SGB), Jumat.
Berbeda dengan laga sebelumnya, pola permainan di awal laga didominasi oleh pola bermain bertahan, baik oleh tim tamu maupun oleh tim tuan rumah yang berjuluk 'Laskar Sape Kerrap' itu.
Sesekali kedua tim melakukan serangan dan menciptakan peluang, akan tetapi selalu gagal di lini belakang.
Upaya mempersempit gerak para pemain tim tuan rumah terus dilakukan oleh Bhayangkara FC sejak awal permainan, sehingga pasokan bola ke lini pertahanan tim tamu selalu berhasil digagalkan, dan demikian juga sebaliknya.
Hingga babak pertama berakhir, tidak ada gol yang tercipta dan skor tidak berubah, yakni 0-0 untuk Madura United.
Baca juga: Fernando Valente jadi pelatih baru Arema FC
Pada babak kedua, Pelatih Madura United mengganti sejumlah pemain untuk menambah daya gedor dii antaranya, Araya dengan DA Djin, Vedhayanto dengan A Rifa, Syahertian dengan Goncalves, M Taher dengan Slamet Nurcahya dan Bayu Gatra Sanggiawan dengan Lulinha.
Dengan penggantian para pemain ini, daya gedor tim tuan rumah memang terlihat lebih agresif. Beberapa peluang sempat tercipta, akan tetapi belum bisa dikonversi menjadi gol.
Penggantian pemain juga dilakukan oleh Bhayangkara FC.Namun penggantian yang dilakukan oleh Pelatih Emral tidak mampu membuat tim menguasai keadaan. Sebaliknya, serangan tim tuan rumah semakin gencar menjelang babak kedua berakhir, meskipun pada akhirnya belum bisa mencetak gol.
Pelanggaran demi pelanggaran terus terjadi. Tercatat sebanyak tujuh kartu kuning dikeluarkan oleh wasit yang memimpin pertandingan itu, Thoriq M Alkatiri, terdiri dari empat kartu untuk pemain Bhayangkara FC dan tiga kartu untuk Madura United FC.
"Upaya pemain telah maksimal. Beberapa peluang sudah tercipta, akan tetapi belum bisa dikonversi menjadi gol," kata pelatih Madura United FC Mauricio Ferreira De Sauza seusai pertandingan.
Baca juga: Kota Cilegon berusaha kembangkan sektor olahraga, lirik balap sepeda
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
Berbeda dengan laga sebelumnya, pola permainan di awal laga didominasi oleh pola bermain bertahan, baik oleh tim tamu maupun oleh tim tuan rumah yang berjuluk 'Laskar Sape Kerrap' itu.
Sesekali kedua tim melakukan serangan dan menciptakan peluang, akan tetapi selalu gagal di lini belakang.
Upaya mempersempit gerak para pemain tim tuan rumah terus dilakukan oleh Bhayangkara FC sejak awal permainan, sehingga pasokan bola ke lini pertahanan tim tamu selalu berhasil digagalkan, dan demikian juga sebaliknya.
Hingga babak pertama berakhir, tidak ada gol yang tercipta dan skor tidak berubah, yakni 0-0 untuk Madura United.
Baca juga: Fernando Valente jadi pelatih baru Arema FC
Pada babak kedua, Pelatih Madura United mengganti sejumlah pemain untuk menambah daya gedor dii antaranya, Araya dengan DA Djin, Vedhayanto dengan A Rifa, Syahertian dengan Goncalves, M Taher dengan Slamet Nurcahya dan Bayu Gatra Sanggiawan dengan Lulinha.
Dengan penggantian para pemain ini, daya gedor tim tuan rumah memang terlihat lebih agresif. Beberapa peluang sempat tercipta, akan tetapi belum bisa dikonversi menjadi gol.
Penggantian pemain juga dilakukan oleh Bhayangkara FC.Namun penggantian yang dilakukan oleh Pelatih Emral tidak mampu membuat tim menguasai keadaan. Sebaliknya, serangan tim tuan rumah semakin gencar menjelang babak kedua berakhir, meskipun pada akhirnya belum bisa mencetak gol.
Pelanggaran demi pelanggaran terus terjadi. Tercatat sebanyak tujuh kartu kuning dikeluarkan oleh wasit yang memimpin pertandingan itu, Thoriq M Alkatiri, terdiri dari empat kartu untuk pemain Bhayangkara FC dan tiga kartu untuk Madura United FC.
"Upaya pemain telah maksimal. Beberapa peluang sudah tercipta, akan tetapi belum bisa dikonversi menjadi gol," kata pelatih Madura United FC Mauricio Ferreira De Sauza seusai pertandingan.
Baca juga: Kota Cilegon berusaha kembangkan sektor olahraga, lirik balap sepeda
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023