Jakarta (Antara News) - Agung Podomoro Land (APL), perusahaan pengembang properti terus mengembangkan Orchard Park di Batam tepatnya di kawasan Batam Center untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang telah belangsung,

"MEA diyakini mampu memberikan keuntungan bagi Batam,  APL sebagai pengembang ikut berpartisipasi dalam mempersiapkan Batam sebagai tujuan bisnis dan investasi," kata Assistant Vice President Strategic Marketing PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) Agung Wirajaya di Jakarta, Senin.

Agung mengatakan, visi APL adalah membangun negeri tidak hanya di Jakarta, tetapi juga kota-kota utama lainnya seperti Batam, Medan, Balikpapan, Karawang dan Bandung. Setiap proyek yang kami bangun, harapannya memberikan nilai tambah bagi daerah maupun masyarakatnya.

Saat ini APL sedang mengembangkan kawasan yang berkualitas dan sesuai dengan ekspektasi MEA meliputi pembangunan area komersial yang lebih baik dan terintegrasi sesuai kebutuhan pebisnis, jelas Agung.

Selain itu, APL juga membangun hunian yang nyaman dan praktis bagi pebisnis luar kota maupun kawasan ASEAN  yang dilengkapi dengan sarana hiburan, pusat kuliner, dan shopping center. 

"Yang jelas, untuk pelaku bisnis MEA kami sediakan karpet merah biar dapat berusaha dengan nyaman di Batam. Lokasinya pun sangat dekat dengan Singapura, hanya perlu 40 menit dengan Ferry," kata Agung.

APL sudah menangkap peluang MEA ini dari jauh-jauh hari. Agung Podomoro Grup melalui  anak usaha PT Dimas Pratama Indah membangun Orchard Park di Batam Center, Batam. Di area seluas 42 hektar, akan dibangun sekitar 1.200 rumah hunian, 121 unit ruko, 100 unit Orchard Club House dan Park Avenue (pusat hibuan dan gaya hidup). 

Salah satu unggulan Orchard Park adalah Park Avenue, yang merupakan lifestyle and entertainment center di lahan seluas 2,2 hektar. Bagunan 3 lantai ini memadukan ruang terbuka publik, cafe restro district dan hyperstore. 

Selain itu, ada juga kebutuhan para penghuni, mulai dari salon kecantikan, spa, arena bermain anak, karaoke, apotek, ATM Center dan lain-lain yang diharapkan menjadi daya tarik warga Batam.

Selain ruko, kawasan ini juga akan dilengkapi SOHO (Small Office Home Office) sekitar 22 unit premium ruko dengan desain facade modern full glass. Orchard Park membidik segmen seluruh orang Indonesia, khususnya yang ingin menjadikan Orchard Park sebagai home base business, khususnya yang memiliki orientasi ekspor baik di kawasan ASEAN maupun wilayah lainnya. 

Pebisnis yang memanfaatkan fasilitas ini, umumnya berasal dari wilayah Jabodetabek sekitar 40 persen, kemudian 40 persen pembeli lainnya dari Batam dan Kepri dan 20 persen beragam seperti Surabaya, Medan, Sulawesi dan lain-lain.

Wakil Ketua Badan Pengusaha (BP) Batam Jhon Arizal sebelumnya dalam rapat bersama Panja DPR RI mengatakan bahwa pihaknya diuntungkan Batam sebagai kawasan perdagangan bebas. "Sejauh ini kita sudah banyak menampung investor Asing," sebutnya.

Tentu saja, Kepri khususnya Batam sudah sangat berpengalaman. Selain itu, mereka juga sudah memberikan banyak kemudahan-kemudahan perpajakan. Seperti bebas Cukai dan PPN. Terkait masalah MEA ini, tambahnya, BP Batam tinggal melakukan perbaikan-perbaikan infrastruktur yang sudah direncanakan.

Pemerintah juga terus berupaya mempromosikan keunggulan Batam melalui website, selain membuka kantor perwakilan di Jakarta, Singapura dan Jepang. Upaya lainnya melalui promosi ke Taiwan, Korea Selatan dan Tiongkok. Termasuk mengadakan business gathering dengan Japan External Trade Organization (Jetro) di Singapura dan Jakarta tahun lalu.

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016