Ketua Umum Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI), Georgius Budi Yulianto mengatakan Presiden Soekarno semasa hidupnya banyak melahirkan karya-karya arsitektur terkemuka bahkan diakui dunia internasional.

"Presiden Soekarno di tengah kesibukannya saat itu banyak menghasilkan karya masterpiece yang bisa dinikmati masyarakat," kata Georgius di Jakarta, Kamis, pada webinar "Arsitektur Era Bung Karno" yang diselenggarakan Majalah Asrinesia dan Kenari Djaja.

Menurut Georgius Ibu Kota menjadi saksi banyak karya masterpiece Arsitek Indonesia yang telah terbangun dan menjadi bukti peninggalan (legacy) yang bisa dinikmati masyarakat hingga sekarang. 

Baca juga: IAI dinilai jadi penggerak pertumbuhan ekonomi pengusaha lokal

"Bila bangunan itu berukuran besar dan berarsitektur menarik akan mudah dikenali sebagai karya yang baik pada masanya, seperti gedung, monumen yang mengisi ruang kota, sehingga mengundang rasa ingin tahu siapa sosok Arsitek yang karyanya membanggakan tersebut," ucapnya dalam seminar yang diikuti 700 peserta.

Adalah Ir. Soekarno atau Bung Karno, Presiden pertama Republik Indonesia yang berlatar belakang insinyur Arsitek yang memiliki semangat membangun negeri dengan gagasan ‘Mercusuar’-nya. 

Bung Karno yang lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB), sempat berkarya sambil terus berjuang untuk meraih kemerdekaan Indonesia diantaranya dengan merancang rumah tinggal dan menggagas bangunan bertingkat hingga tugu, seperti Monumen Nasional (Monas), komplek Masjid Istiqlal, kawasan olah raga Senayan, gedung Wisma Nusantara, gedung Konferensi Conefo, termasuk tataruang ibukota Jakarta dan elemen seni lainnya.

‘Karya Masterpiece arsitektur’ yang masih eksis di tengah pembangunan arsitektur kekinian ini belum banyak dikenali oleh masyarakat Indonesia, khususnya arsitek di balik karya megah yang menjadi ikonik Ibukota.

Persahabatan Soekarno dengan Wolff Schoemaker arsitek Belanda yang merancang Kampus ITB Bandung, telah membuatnya bersemangat menampilkan karya arsitektur yang spektakuler dan pantas mendapat penghargaan.

'Arsitektur Modern Indonesia Era Bung Karno' disampaikan Ar Yuke Ardhiati, IAI, Dosen Arsitektur Universitas Pancasila yang sempat membuat buku berjudul 'Bung Karno Sang Arsitek'. Prestasi dalam merancang dan menggagas bangunan yang bernafas budaya bangsa Indonesia mendapat pengakuan dunia, karena konsep dan keindahan arsitekturnya di era tahun 1960-an.

Karya-karya arsitektur Ir. Soekarno yang telah dilestarikaan sebagai cagar budaya, menjadi peninggalan sejarah arsitektur yang menarik bagi pecinta arsitektur dan wisatawan. Konsepsi pemikiran yang melatarbelakangi perancangan arsitektur sebagai 'Alat Membangun Jiwa Bangsa'.
 
Bambang Eryuhawan, IAI, AA, dari Dewan Arsitek Indonesia (DAI) yang juga pemerhati arsitektur bangunan bersejarah.

Kolaborasi dua Arsitek dalam menjelaskan karya arsitektur Bung Karno ini terasa lengkap, dipimpin oleh moderator Ar. Arya Abieta, M.Ars, IAI, AA, tokoh pelestarian arsitektur dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI).

Informasi dan pengetahuan tentang arsitek dan karya arsitekturnya yang ikonik ini, pasti bermanfaat bagi kalangan arsitek serta akademisi dalam mencapai gagasan besar, seperti karya Bung Karno.
 

Pewarta: Ridwan Chaidir

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023