Lebak (Antara News) - Menteri Kesehatan Nila F Moeloek memberikan apresiasi penanganan masalah anak balita penderita gizi di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

"Keberhasilan Pemerintah Kabupaten Lebak tahun 2015 dapat menurunkan balita gizi sekitar 0,7 persen dan kemudian tahun 2016 menurun 0,1 persen dari 135 ribu balita di Lebak," kata Nila saat mendampingi Kunjungan Presiden Joko Widodo di Kabupaten Lebak, Minggu.

Menurut dia, selama ini penanganan masalah kekurangan gizi di Kabupaten Lebak cukup bagus sehingga patut menjadikan percontohan di Tanah Air.

Keberhasilan menurunkan kasus balita penderita gizi itu karena pemerintah daerah dan stakeholder yang terkait, seperti posyandu, puskesmas, dan masyarakat bekerja keras.

Sebab, tanpa kerja keras dipastikan tidak akan berhasil sehingga patut diberikan apresiasi keberhasilan tersebut.

"Kami berharap ke depan balita yang mengalami kekurangan gizi itu bisa meningkatkan status gizinya sehingga menjadi anak-anak yang sehat dan berkualitas," katanya.

Menurut dia, pemerintah terus melakukan intervensi penanggulangan masalah gizi untuk masa depan generasi bangsa dengan menggulirkan program Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS).

Selain itu juga dapat memanfaatkan makanan bergizi yang ada di sekitar rumah, seperti sayuran, buah-buahan dan ikan.

Saat ini, pemberian PMTAS berupa biskuit yang memiliki kandungan kalori cukup tinggi dan orangtua dapat menjaga gizi anak-anaknya.

Makanan biskuit itu untuk anak-anak sekolah dapat dimakan sehari sebanyak enam keping biskuit, sedangkan balita delapan keping.

Sedangkan, ibu hamil mengonsumsi sebanyak delapan keping disesuaikan dengan tahapan komposisi kehamilannya.

"Kami minta anak-anak sekolah maupun orangtua kepada bayinya juga ibu hamil agar mengonsumsi biskuit itu sehingga memiliki gizi yang baik," ujarnya.

Menurut dia, saat ini angka kekurangan gizi di Provinsi Banten cukup bagus dan tidak terlalu buruk.

Misalnya, di Kabupaten Lebak sebanyak 135 ribu anak-anak, namun yang teridentifikasi angka kekurangan gizi hanya 104 anak.

"Kami melihat penanganan gizi itu maka Banten cukup bagus jika dilihat dari angka nasional," katanya menambahkan.

Ia juga mengatakan pemberian makanan tambahan tersebut dapat meningkatkan status gizi anak menjadi lebih baik, juga dapat menekan angka kematian ibu dan bayi.

Karena itu, pihaknya meminta pemerintah daerah terus melakukan intervensi dengan program PMTAS maupun makanan tambahan lainnya agar kasus anak-anak tidak mengalami kekurangan gizi.

Selain itu juga dapat menekan angka kematian ibu dan bayi.

"Kami optimistis pemberian makanan tambahan biskuit itu dapat meningkatkan status gizi yang baik, karena biskuit itu memiliki jumlah kalori yang tinggi. Kami juga minta mengonsumsi biskuit itu tidak berlebihan karena bisa menimbulkan obesitas atau kegemukan badan," katanya.

Sementara itu, Asisten Daerah (ASDA) IV Pemerintah Kabupaten Lebak Tajudin Yamin mengatakan saat ini balita yang mengalami kekurangan gizi sebanyak 145 anak menerima bantuan makanan tambahan berupa biskuit.

Pemerintah daerah juga terus membantu program kesehatan anak dengan menyalurkan bantuan makanan tambahan juga vitamin.

"Kami menangani masalah gizi itu semua bergerak agar anak-anak Lebak tumbuh sehat, cerdas dan berkualitas," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016