Lebak (Antara News) - Kepala Perencanaan Pembangunan dan Perekonomian pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lebak Iman Hidayat menyebutkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor pertanian cukup tinggi menyumbangkan kesejahteraan masyarakat Lebak.

"Kami mendorong pertanian itu bisa melahirkan klaster-klaster ekonomi guna mengendalikan kemiskinan dan pengangguran," kata Iman saat dihubungi di Lebak, Kamis.

Selama ini, kontribusi PDRB sektor pertanian cukup besar dalam memberikan sumbangan kesejahteraan masyarakat dan penyerapan lapangan pekerjaan.

Pemerintah daerah memfokuskan pengembangan budidaya pertanian pangan, hortikultura dan palawija untuk mendukung swasembada pangan juga peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat.

Sebab, banyak produk-produk pertanian menjadikan bahan baku makanan olahan yang dikembangkan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).

"Kami terus meningkatkan kualitas produk UKM itu agar menembus pasar global melalui pengemasan, barkot, label halal dan sertifikasi," katanya.

Menurut dia, produk pertanian yang menjadikan andalan ekonomi masyarakat antara lain pengelolaan pisang sale di wilayah Lebak bagian selatan.

Pemerintah daerah tahun 2015 telah menyalurkan bantuan bibit pisang syiam seluas 210 hektare guna memenuhi kebutuhan bahan produksi pisang sale.

Selain itu juga produksi pertanian hortikultura antara lain rambutan tangkue dan manggis hingga menembus pasar ekspor.

Saat ini, sentra penghasil manggis dan rambutan tangkue tersebar di Lebak bagian utara meliputi Kecamatan Maja, Curugbitung, Sajira, Cipanas dan Lebakgedong.

"Saya kira setiap musim panen komoditas manggis dan rambutan tangkue dipasok ke Benua Eropa dan Timur Tengah," katanya.

Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lebak, Dede Supriatna mengatakan pihaknya terus meningkatkan kualitas produk pertanian hortikultura guna merebut pasar domestik dan mancanegara, terlebih diberlakukan pasar Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Potensi pengembangan tanaman hortikultura itu sangat menjanjikan untuk meningkatkan pendapatan ekonomi petani.

Peningkatan kualitas komoditas pertanian tersebut dengan menggunakan rekayasa teknologi yakni benih unggul, teknik penanaman yang baik serta keseimbangan pupuk organik dan non organik.

Penerapan rekayasa teknologi itu diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Saat ini, produksi komoditas pertanian hortikultura sekitar 8.694.984 kuintal dengan luas 389.204 hektare.

Pemerintah daerah terus mengembangkan 17 komoditas hortikultura lainya antara lain alpukat, belimbing, duku, durian, mangga, manggis, rambutan, salak, pisang, nangka dan nenas.

"Jika musim panen buah-buahan pendapatan petani meningkat dan memenuhi pasar lokal hingga sejumlah pasar di Jakarta," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016