Lebak, (Antara News) - Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, memfokuskan produk usaha kecil dan menengah (UKM) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat juga penyerapan lapangan pekerjaan.

"Kita mengonsentrasikan pembinaan terhadap UKM agar mampu bersaing di pasar domestik dan mancanegara," kata Kepala Perencanaan Pembangunan dan Perekonomian pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lebak, Iman Hidayat di Lebak, Rabu.

Selama ini, perkembangan UKM di Kabupaten Lebak berkembang sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat,terutama produk-produk unggulan daerah itu.

Produk unggulan yang berkembang di masyarakat antara lain kerajinan bambu, gula aren, pengelolaan ikan, pisang dan peternakan kerbau.

Bahkan, produk gula aren menembus pasar global ke sejumlah negara di Benua Australia, Eropa dan Asia.

Pemerintah daerah terus mendorong produk UKM itu karena dapat menyumbangkan pertumbuhan ekonomi masyarakat juga menanggulangi kemiskinan dan pengangguran.

Apabila, pendapatan ekonomi itu membaik tentunya akan bermuara pada tingkat kesejahteraan masyarakat.

"Kami optimistis angka kemiskinan semakin berkurang melalui pengembangan produk UKM itu," katanya.

Untuk menembus pasar Indonesia dan mancanegara itu, pemerintah daerah terus membina para perajin agar meningkatkan kualitas produk UKM melalui sumber daya manusia (SDM) diantaranya pelatihan manajemen, kewirausahaan, magang,sertifikat, label halal, pengemasan dan barkot.

Pembinaan terhadap pelaku UKM tersebut diharapkan melahirkan klaster-klaster usaha sehingga menjadikan andalan ekonomi masyarakat.

Apalagi, saat ini semua produk-produk UKM harus memiliki sertifikat, barkot juga label halal itu.

"Kami yakin melalui pembinaan itu dapat meningkatkan kualitas produk UKM dan berkompetisi di pasar Indonesia maupun dunia," ujarnya.

Menurut dia, pemerintah daerah juga mengembangkan budidaya tanaman pisang siam di Kecamatan Bayah seluas 210 hektare untuk memenuhi bahan baku produksi sale pisang.

Selama ini, bahan baku sale pisang relatif terbatas sehingga dilakukan pengembangan tanaman pisang  agar produksi sale pisang melimpah dan menjadikan andalan ekonomi masyarakat.

Kemungkinan ke depan pisang juga bisa dijadikan bahan baku produk makanan dengan kemitraan perusahaan dari luar daerah.

"Kami berharap produk UKM sale pisang itu menjadikan andalan ekonomi masyarakat setempat," katanya.

Ujang Maftuh (55),seorang pelaku UKM warga Desa Sawarna Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak mengaku dirinya setiap hari memproduksi sale pisang dan bisa memenuhi permintaan pasar lokal.

Produksi sale pisang itu dapat meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga.

"Kami merasa terbantu pendapatan ekonomi keluarga dengan mengembangkan produk unggulan daerah itu," katanya.

Anwar (55), pengrajin gula aren warga Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak mengaku dirinya setiap bulan mengekspor gula semut ke Australia antara 20 ton dan 30 ton.

Saat ini, permintaan gula semut di negara Kanguru itu relatif cukup tinggi untuk memenuhi permintaan hotel dan supermarket.

Selain itu, juga produksi aneka makanan di negara tersebut.

Tingginya permintaan pasar ekspor itu setelah mengikuti pameran produk gula semut Lebak di Belanda melalui eksportir dari Jakarta.

"Kami merasa bangga komoditas lokal itu mampu menembus pasar ekspor, termasuk di antaranya negeri Kincir Angin itu," katanya. 

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016