Serang, Banten (Antara News) - Pimpinan Pondok Pesantren Alfathoniyah, H. Matin Sarkowi membentengi para santrinya dari faham radikal dengan mengajarkan pemahaman agama secara menyeluruh dan menanamkan sikap cinta pada Tanah Air.

"Kalau di pesantren kami, sedari dini diajari akhlaqul karimah, pemahaman agama secara komprehensif, hubbul wathan (mencintai negara). Ini yang dapat membentengi anak-anak kami dari (paham) radikalisme," kata Matin di Serang, Banten, Selasa.

Ia berujar, salah satu hal yang harus diwaspadai adalah cepat menyebarnya informasi yang tidak jelas kebenarannya di berbagai media.

"Enggak semua berita harus ditelan mentah-mentah. Selain itu patut diwaspadai juga tontonan yang menimbulkan radikalisme," katanya.

Selain itu, menurutnya, informasi yang mengandung unsur SARA dan provokasi yang dibagikan oleh para netizen di media sosial juga harus diwaspadai. "Medsos perannya luar biasa. Ada teroris yang belajar merakit bom dari artikel yang dibagikan di Facebook," katanya.

Sementara pihaknya menyambut baik adanya upaya sosialisasi deradikalisasi dari kepolisian setempat.

"Acara sosialisasi ini dikemas dengan mendengar komentar dari masyarakat sehingga acara ini bukan hanya sosialisasi (deradikalisasi) dari polisi saja," kata Matin Sarkowi.

Kendati demikian, menurutnya yang terpenting adalah mengatasi akar masalah yang menyebabkan terjadinya aksi radikalisme. "Penyebab radikalisme itu apa? Radikalisme ini kan ingin mengganti negara karena negara dianggap thagut. Ini yang membutuhkan kerja sama semua pihak dalam pembinaan dan pemberantasannya," ujarnya.

Pada Senin (1/8), Polres Serang melakukan diskusi grup bertajuk Sosialisasi Deradikalisasi dan Perkembangan Paham Radikalisme. Dalam diskusi tersebut dihadiri Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Serang, KH Mahmudi Mubarok, para pimpinan sejumlah pondok pesantren dan para mahasiswa.

"Ini agar adik-adik mahasiswa memahami betul informasi mengenai deradikalisasi. Juga tahu bahayanya paham radikal," kata Kapolres Serang, AKBP N. Syaifuddin.

 Acara tersebut digelar terkait upaya Kepolisian dalam mensosialisasikan kontra radikal dan deradikalisasi, khususnya penanganan ISIS.

"Dengan dukungan para ulama, pemda, MUI, Kementerian Agama, kita upayakan satu suara untuk mencegah tumbuhnya paham radikal di Serang," kata Syaifuddin. 

Pewarta: Anita Permata Dewi

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016