Tangerang (Antara News) - Kota Tangerang kembali meraih penghargaan Adipura Kirana tahun 2016 dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk kategori kota Metropolitan. Penghargaan diterima langsung oleh Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah dari Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Nasional di Kabupaten Siak, Jumat (22/7). Penghargaan Adipura Kirana merupakan perwujudan sebagai kota yang layak huni.

Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah mengatakan, penghargaan yang diraih merupakan hasil kerjasama dan kerja nyata semua pihak untuk mewujudkan Kota Tangerang yang bersih.

Penghargaan yang ketujuh kalinya diraih, berbeda dengan tahun sebelumnya. Sebab, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan membagi penghargaan Adipura menjadi lima kategori dan salah satunya Adipura Kirana. Penilaian Adipura Kirana dititik beratkan pada kota yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi melalui perdagangan, pariwisata dan investasi berbasis lingkungan hidup.

Maka itu, penghargaan ini harus menjadi motivasi apalagi masyarakat Kota Tangerang  secara perlahan telah menampakkan kepeduliannya terhadap kebersihan dan kenyamanan Kota. "Kebersihan Kota bukan semata menjadi tugas pemerintah tetapi juga harus ada peran serta masyarakat. Kerjasama yang telah berjalan saat ini, harus terus ditingkatkan untuk menjaga kebersihan kota tangerang. Karena, kota Tangerang bukan milik ku, milik mu tetapi milik kita semua," katanya.   

Proses penilaian Piala Adipura dilakukan sejak 2015 dalam dua tahapan yakni fisik meliputi rumah sakit, pemukiman, sekolah, pasar, terminal, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan sungai, serta penilaian non fisik berupa presentasi. Dengan tahapan seleksi berupa tinjauan langsung, presentasi, verifikasi dan penentuan kota yang akan menerima. Dan penilaian tersebut dilakukan oleh Dewan Adipura yang terdiri dari para pakar lingkungan hidup Indonesia dan juga LSM dan Akademisi. 

Selain meraih penghargaan Adipura Kirana, Kota Tangerang pun mendapatkan penghargaan Adiwiyata Mandiri untuk empat sekolah dan Plakat Terminal Terbaik Nasional. Sehingga, total penghargaan yang diraih dalam peringatan hari lingkungan hidup nasional yakni sebanyak enam penghargaan.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Ivan Yudianto menambahkan, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan pasca pemerintah Pusat menunjuk kota tangerang sebagai pilot project Program Waste to Energy (WTE) atau Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Hal tersebut Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 18 tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Pembangkit Listrik Berbasis Sampah.

Berbagai persiapan pun telah dilakukan. Mulai dari koordinasi dengan Kementerian Koordinator Kemaritiman Republik Indonesia dan Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas terkait teknis pembangunan dan segala halnya.

Proyek pembangunan listrik tenaga sampah tersebut dibangun di TPA Rawakucing. Nantinya, sampah yang dihasilkan akan dikelola menjadi energi terbarukan. Diharapkan, masalah sampah bisa teratasi dengan penggunaan teknologi tepat guna.

Dengan adanya alat tersebut, maka pengelolaan sampah di Kota Tangerang akan lebih berinovasi dan bisa menjadi contoh sebagai kota bersih.

Ivan juga menambahkan, mewujudkan kota yang bersih dan nyaman bagi warganya menjadi target yang dicanangkan Pemkot Tangerang. Berbagai program pun diluncurkan mulai dari skala tingkat RT/RW, Kelurahan, Kecamatan hingga kota.

Program yang digadang saat ini yakni Kampung Bersih Bebas Sampah dengan melibatkan masyarakat berbasis komunitas. Program ini bermaksud untuk mengelola sampah di satu titik dan diolah menjadi produk bernilai.

Wakil Wali Kota Tangerang, Sachrudin berharap masyarakat dapat menjadi bagian dan ikut-serta bersama Pemkot Tangerang menciptakan lingkungan kota yang bersih dari kampungnya sendiri. “Seperti program kampung bersih yang bisa bersinergi dengan program Tangerang Hijau dan Tangerang Berkebun,” katanya.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016