Serang (Antara News) - Kebijakan pemerintah untuk melarang kegiatan Masa Orientasi Sekolah (MOS) mendapat sambutan positif dari sekolah karena dapat menghilangkan aksi "bullying" atau intimidasi yang kerap terjadi di kalangan siswa sekolah.

"Pemerintah mengganti MOS dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang lebih banyak mengandung nilai positif dan unsur pendidikan," kata Ketua Panitia MPLS SMKN 3 Kota Serang, Ai Fahrudin di Serang, Rabu.

Ai yang juga guru Pendidikan Kewarga Negaraan (PKN) berharap dengan dihapusnya MOS akan mencegah terjadinya kasus-kasus "bullying" yang kerap terjadi terhadap siswa-siswa yang baru masuk oleh seniornya.

Kegiatan MPLS berlangsung selama tiga hari. Hari pertama dan kedua digunakan untuk perkenalan dan pemberian materi, kemudian paa hari ketiga digunakan untuk demonstrasi ekstrakulikuler.

"Hari pertama dan kedua MPLS kami gunakan untuk perkenalan pada lingkungan sekolah dan materi yang diberikan langsung oleh guru lalu pada hari terakhir kami gunakan kegiatan yang lebih santai seperti 
seperti senam ceria, yel-yel, dan demonstrasi ekstrakulikuler." kata Wakil Ketua OSIS SMKN 3 Kota Serang, Refina.

Siswa-siswi yang mengikuti kegiatan MPLS tidak di perkenankan oleh sekolah untuk membawa dan menggunakan atribut yang aneh-aneh.

Ketua OSIS SMKN 4 Kota Serang mengatakan bahwa pada hari ketiga MPLS setiap siswa diwajibkan membawa beras dan telur yang nantinya akan disumbangkan ke pondok pesantren.

Setelah kegiatan MPLS selesai,keesokan harinya siswa-siswi langsung mengikuti KBM (Kegiatan Belajar Mengajar), kata Ai.

Pewarta: Elly, Dyah, Danu

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016