Jakarta (Antara News) - Manajemen baru PT Menara Perkasa Margahayu Land memastikan pembangunan apartemen Kencana Residence akan rampung pada kuartal I tahun 2017 setelah sebelumnya sempat terhenti pada awal 2015.

"Saat ini pembangunan sudah mencapai 81 persen lebih, setelah manajemen baru mengambilalih pada Desember 2015. Sebelum pekerjaan terhenti pembangunan sebenarnya sudah mencapai 75 persen," kata Presiden Direktur PT Menara Perkasa Margahayu Land, Susanto Kiswandono di Jakarta, Jumat.

Proses pengambil alihan Kencana Residence yang berlokasi di kawasan Pondok Indah Jakarta Selatan tersebut berlangsung cepat hanya membutuhkan waktu tiga bulan untuk menyelesaikan proses due diligence, perubahan sumber daya manusia, serta refinancing, kata Susanto.

Susanto mengatakan setelah seluruh kewajiban pemilik lama diselesaikan termasuk dengan kontraktor maka pekerjaan dapat berjalan kembali, faktor kedekatan sesama pengembang asal Bandung membuat pengambilalihan Kencana Residence berjalan mulus.

Saat ini manajemen baru telah memegang kepemilikan sebesar 75 persen, sedangkan sisanya tetap dipegang pemilik lama, jelas Susanto yang didampingi Direktur Keuangan Pongki M. Meltono.

"Semua kontraktor pelaksana sudah kami panggil pada akhir April 2015, serta sudah ada kesepakatan jadwal baru untuk menyelesaikan pekerjaan yakni pada kuartal I 2017. Progress ini sudah disampaikan kepada seluruh konsumen dan responnya sangat positif," ujar Susanto.

Susanto mengatakan merupakan hal wajar kalau konsumen banyak mempertanyakan kelanjutan proyek tersebut mengingat banyak yang sudah menaruh uang untuk membeli unit untuk itu kami jelaskan mengenai progress pembangunan proyek ini termasuk jadwal serah terima.

"Kalau ditanya mengapa tidak ada alat berat. Memang Kencana Residence itu sudah memasuki tahap penyelesaian akhir (finishing) perangkat mekanik dan engineering sudah tersedia tinggal dipasang. Hal ini yang terus kami laporkan kepada pemilik unit," jelas Susanto.

Sebagai bukti proyek ini memasuki tahap akhir pada Oktober 2016 akan dilakukan soft opening, termasuk melakukan penandatanganan kerja sama dengan group Ascott untuk mengoperasikan kondotel di Kencana Residence. Nantinya di dalam Kencana Residence terdapat 191 unit apartemen dan 204 kondotel, papar Susanto.

Susanto juga menjelaskan dari total 395 unit yang dipasarkan, saat ini tersisa 156 unit. Hal ini yang menjadi perhatian utama MPML untuk dapat menjual seluruh unit yang masih ada.

Hal utama yang mendorong pembeli tidak terlalu reaktif terkait dengan keterlambatan proyek ini, karena progress pembangunannya sudah memasuki tahap akhir serta harganya sudah mengalami kenaikan. Saat membeli pertama kali masih Rp20-22 juta per meter persegi, kini sudah Rp42 juta per meter persegi.

Dengan demikian harga unit paling murah dari apartemen ini untuk type 64 seharga Rp2,7 miliar, hal ini yang membuat konsumen sejauh ini mendukung penyelesaian pembangunan proyek ini, jelas dia.

Susanto juga menegaskan manajemen baru juga akan membayar denda yang merupakan kewajiban pengembang apabila pembangunan apartemen mengalami keterlambatan sesuai tertera dalam akte perjanjian jual beli. 

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016