Jakarta (Antara News) - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN yang bergerak dibidang pariwisata serta pengelola kawasan Nusa Dua Bali dan Mandalika Lombok, menjalin kerjasama dengan Woori Investment & Development Property Co., Ltd, perusahaan Investasi dan pembangunan properti asal Korea Selatan, untuk pengembangan usaha di KEK Pariwisata Mandalika Lombok.

Penandatanganan MoU dilakukan Direktur Utama ITDC, Abdulbar M. Mansoer dan CEO Woori Investment and Development Property Co., Ltd, Lee Choel Kyu, di kantor ITDC di Lombok Praya dihadiri oleh Wakil Bupati Lombok Tengah Lalu Fathul Bahri, Sekda Lombok Tengah H. L. Supardan, dan Asisten 2 Pembangunan Gubernur NTB H. L. Gita Ariyadi, serta Direktur Pengembangan ITDC, Edwin Darmasetiawan sebagai saksi.

"Terealisasikan MoU ini menunjukkan tingginya minat investor dari luar negeri membangun hotel dan resort di KEK Pariwisata Mandalika Lombok, yang kami kelola. Pengembangan kawasan Mandalika akan terus kami lakukan sesuai rencana yang telah ditetapkan perseroan," kata Direktur Utama ITDC, Abdulbar M. Mansoer di Jakarta, Rabu.

Abdulbar mengatakan kerja sama ini mengawali pengembangan dua lot seluas 10 hektar di KEK Mandalika yang dialokasikan untuk pembangunan hotel bintang lima. Kedua perusahaan menyetujui bahwa pembangunan harus dilakukan dalam jangka waktu satu tahun setelah penandatanganan.

Woori Investment & Development Property Co., Ltd merupakanperusahaan pengembang properti asal Korea yang telah beroperasi secara global, antara lain dengan membangun Shihanoukville Hotel Resort di Kamboja dan Yantaib Comprehensive Development di China. Di Korea sendiri, Woori Investment telah membangun antara lain kompleks komersial terpadu Dream City di dua distrik utama Naegok dan Wirye.

Abdulbar menjelaskan, selain dengan Woori, ITDC juga telah melakukan penandatangan kerjasama dengan sejumlah investor, antara lain dengan PT Jiva Samudra Biru yang tidak hanya sekedar membangun hotel di dalam kawasan Mandalika, tetapi juga pusat pembudidayaan terumbu karang, hutan bakau, dan juga ekosistem pantai.

PT Jiva Samudra Biru juga akan segera merealisasikan investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika Nusa Tenggara Barat pada tahun 2016 ini setelah mengantongi sembilan izin dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Pengurusan sembilan izin tersebut hanya membutuhkan waktu kurang dari tiga jam.

Selain itu, pada tahun ini akan mulai dilakukan proses pembangunan Hotel Pullman. Hotel berkapasitas 400 kamar tersebut direncakan akan mulai beroperasi pada tahun 2018. Selain itu hotel lain yang juga akan dibangun di kawasan Mandalika antara lain adalah Intercontinental Hotel, Club Med Hotel, dan Lee's Hotel.

"Kami optimistis dengan dukungan pemerintah baik pusat maupun daerah pengembangan kawasan Mandalika akan berjalan sesuai yang direncanakan. Destinasi wisata unggulan ini diharapkan juga mampu mendorong pengembangan ekonomi lokal sekaligus memberikan manfaat kepada masyarakat di sekitar lokasi wisata," kata Abdulbar.

Abdulbar juga melaporkan untuk kawasan Pariwisata BTDC Nusa Dua Bali saat ini sudah memiliki hampir 5000 kamar hotel berbintang 4 dan 5, antara lain The Laguna Resort and Spa, Sofitel Bali Nusa Dua, Courtyard by Marriott, ClubMed Club, Inaya Putri Bali, Novotel, dan The Westin Resort, St Regist.

Kawasan BTDC Nusa Dua juga memiliki sejumlah fasilitas pendukung, seperti Bali International Convention Center di hotel Westin berkapasitas 2.500 pax dan Bali Nusa Dua Convention Center berkappasiitas 10.000 pax, yang membuat kawasan ini menjadi tuan rumah berbagai event resmi berskala internasional seperti APEC 2013, Bali Democratic Forum, Miss World 2013, serta event-event besar lainnya.

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016