Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa, dr Nindya Nisita mengatakan peran dan hubungan saling mengerti diantara pasangan serta pengenalan karakter menjadi kunci untuk meningkatkan kesadaran guna mencegah timbulnya perselingkuhan.
Dikatakannya membangun kepercayaan dapat dimulai dari diri sendiri sebagai fondasi awal. "Jika fondasi sudah kokoh, kita akan lebih mudah membangun kepercayaan kepada pasangan dan lingkungan di atasnya." kata dokter Nindya Nisita dalam keterangan yang diterima di Tangerang, Jumat.
Ia mengungkapkan, setiap individu memiliki komponen kepercayaan yang berbeda sehingga perlu dikomunikasikan terlebih dahulu agar keduanya dapat sama-sama membangun kepercayaan yang sinergis.
Baca juga: Tips kendalikan porsi makan untuk turunkan berat badan
Membangun kepercayaan butuh waktu, kerja sama dan kerja keras. "Hal yang utama adalah komunikasi. Tidak hanya berkomunikasi dengan kata-kata, melainkan komunikasi dengan perilaku," ujarnya.
Namun, setiap individu memiliki kebutuhan mental yang berbeda-beda. Misalnya saja kebutuhan afeksinya besar, tetapi ada pula kebutuhan untuk diapresiasinya besar, dan lainnya.
"Secara ideal, kita harus memahami terlebih dahulu akan kebutuhan mental yakni menyadari penuh pikiran, perasaan dan perilaku kita sendiri. Setelah personal diri kita mampu secara 'mindful' terhadap kebutuhan mental kita, akan lebih mudah kita memahami kebutuhan mental pasangan," kata dokter spesialis kejiwaan yang bekerja di Siloam Hospitals Mampang.
Namun, ketika ada kebutuhan mental yang tak bisa dipenuhi, banyak orang mengolah dengan cara maladaptif yakni berselingkuh.
"Bila berhadapan dengan konflik, maka konsep menerima dan mengalah perlu dilakukan secara bijak yang merupakan titik tengah," pungkas Nindya Nisita.
Baca juga: Ini tips aman jika akan tinggalkan hewan peliharaan dalam mobil
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
Dikatakannya membangun kepercayaan dapat dimulai dari diri sendiri sebagai fondasi awal. "Jika fondasi sudah kokoh, kita akan lebih mudah membangun kepercayaan kepada pasangan dan lingkungan di atasnya." kata dokter Nindya Nisita dalam keterangan yang diterima di Tangerang, Jumat.
Ia mengungkapkan, setiap individu memiliki komponen kepercayaan yang berbeda sehingga perlu dikomunikasikan terlebih dahulu agar keduanya dapat sama-sama membangun kepercayaan yang sinergis.
Baca juga: Tips kendalikan porsi makan untuk turunkan berat badan
Membangun kepercayaan butuh waktu, kerja sama dan kerja keras. "Hal yang utama adalah komunikasi. Tidak hanya berkomunikasi dengan kata-kata, melainkan komunikasi dengan perilaku," ujarnya.
Namun, setiap individu memiliki kebutuhan mental yang berbeda-beda. Misalnya saja kebutuhan afeksinya besar, tetapi ada pula kebutuhan untuk diapresiasinya besar, dan lainnya.
"Secara ideal, kita harus memahami terlebih dahulu akan kebutuhan mental yakni menyadari penuh pikiran, perasaan dan perilaku kita sendiri. Setelah personal diri kita mampu secara 'mindful' terhadap kebutuhan mental kita, akan lebih mudah kita memahami kebutuhan mental pasangan," kata dokter spesialis kejiwaan yang bekerja di Siloam Hospitals Mampang.
Namun, ketika ada kebutuhan mental yang tak bisa dipenuhi, banyak orang mengolah dengan cara maladaptif yakni berselingkuh.
"Bila berhadapan dengan konflik, maka konsep menerima dan mengalah perlu dilakukan secara bijak yang merupakan titik tengah," pungkas Nindya Nisita.
Baca juga: Ini tips aman jika akan tinggalkan hewan peliharaan dalam mobil
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023