Produsen benih sayuran tropis hibrida ‘Cap Panah Merah’ PT East West Seed Indonesia (EWINDO) menggelontorkan investasi sekitar Rp50 miliar untuk membangun pusat riset dan pengembangan (R&D) seluas hampir 4.500 meter persegi di Purwakarta, Jawa Barat, sebagai komitmen menghadirkan benih unggul bagi petani. 

Fasilitas yang dibangun menggunakan konsep "ruang kerja pasca pandemi" dan "tempat yang bisa diakses seluruh pemangku kepentingan" ini menjadikan EWINDO sebagai perusahaan benih sayuran pertama di Indonesia yang memiliki area riset dan pengembangan terluas dan terlengkap.

Hadir dalam pra luncur (soft launching) area R&D ini Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Dr Ir Prihasto Setyanto, M.Sc., Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan BRIN Puji Lestari, Agricultural Counselor Kedutaan Besar Belanda Joost Van Uum, Managing Director EWINDO Glenn Pardede beserta jajaran direksi EWINDO serta ratusan petani dari berbagai daerah di Indonesia, di Purawakarta, Jawa Barat, Selasa.

Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Dr Ir Prihasto Setyanto MSc mengatakan benih memegang 50 persen dari kualitas hasil produksi pertanian. Oleh karenanya Pemerintah dalam upaya meningkatkan produksi mengawali dengan benih bermutu. 

Baca juga: Hadapi cuaca ekstrim, Ewindo perkuat benih unggul sayuran

"Kami telah melihat benih di EWINDO. Benih bermutu ini yang terus kami dorong. Melalui kerjasama antara Pemerintah, petani dan swasta pertanian hortikultura tetap bertahan di tengah anomali cuaca yang terus dipantau dan diwaspadai," terang Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Dr Ir Prihasto Setyanto MSc. 

Hal yang sama disampaikan pakar pertanian Profesor Bungaran Saragih. Menurut Bungaran pertanian hortikultura khususnya sayuran sangat penting karena menjadi sumber vitamin dan mineral. Keberhasilan pertanian hortikultura salah satunya ditentukan oleh benih yang ditanam petani. Jika benihnya bermutu petani akan panen dan Makmur. "Pemerintah harus memberikan perhatian, mendorong dan memberikan dukungan kepada perusahaan yang melakukan riset perbenihan berkualitas," tegas Bungaran. 

Sementara itu, Managing Director EWINDO Glenn Pardede mengatakan dunia pertanian saat ini menghadapi tantangan perubahan iklim, penyakit yang semakin berat dan menurunnya daya dukung lahan serta luas lahan pertanian yang kian terbatas. Di sisi lain, kebutuhan akan variasi bahan pangan hortikultura juga semakin meningkat seiring bertambahnya populasi penduduk dunia termasuk di Indonesia. 

Salah satu solusi adalah intensifikasi pertanian termasuk pemanfaatan inovasi dan teknologi. EWINDO sebagai perusahaan yang berbasis R&D terus berkomitmen melakukan inovasi-inovasi untuk mengembangkan benih unggul berkualitas yang sesuai dengan keinginan petani dan pasar untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut.

"Fondasi terpenting kegiatan inovasi di industri perbenihan adalah di bagian research and development (R&D), dan ini diwujudkan EWINDO dengan berinvestasi serius dengan jumlah yang cukup besar untuk pembangunan fasilitas R&D yang modern dan terpadu," terang Managing Director EWINDO Glenn Pardede.
 
Selama ini EWINDO telah memiliki area R&D seluas hampir 2.000 m2 dengan berbagai fasilitas diantaranya laboratorium biologi molecular, laboratorium biologi sel, laboratorium penyakit tanaman, serta perkantor. Dengan beroperasinya fasilitas baru, masing-masing laboratorium tersebut akan bertambah besar. Selain itu, akan dibangun sejumlah laboratorium baru yaitu Nutrition lab, Agronomy lab dan Consumer lab, perkantoran terintegrasi, collaboration space dan co-working space/open air space. 

Dengan beroperasinya fasilitas baru ini proses penemuan varietas unggul bakal lebih cepat yaitu antara 8-10 varietas per tahun dibanding sebelumnya 6-8 varietas per tahun serta kualitas benih yang jauh lebih baik lagi. Fasilitas R&D modern dan terpadu ini diharapkan akan menjadi akselerasi dalam menghasilkan benih unggul berkualitas dan memposisikan EWINDO sebagai 'center of excellence' benih sayuran di Indonesia.

"Kami optimistis langkah strategis ini dapat mendukung sistem pertanian berkelanjutan dan solusi terbaik dalam mendukung pola pertanian yang menguntungkan secara ekonomi dan aman secara lingkungan. Hal ini sekaligus menjadi wujud komitmen perseroan untuk terus menjadi sahabat petani terbaik di Indonesia," kata Glenn Pardede. 

Baca juga: Ewindo salurkan benih sayuran unggul petani korban gempa Cianjur

Event Nasional
Pada kesempatan yang sama, EWINDO juga menggelar Event Nasional Kebun Cap Panah Merah yang diikuti tak kurang dari 500 petani dari seluruh Indonesia. Kegiatan tahunan yang digelar 11-16 Juli 2023 ini bertajuk “Pahlawan Pangan Bangsa Berhak #Panen Makmur” dengan arti petani berhak mendapatkan rasa aman pada saat menanam benih sehingga mendapatkan hasil yang optimal untuk menunjang kemakmuran hidup mereka.
 
"Acara EXPO Nasional merupakan salah satu bentuk pelayanan kami terhadap para petani mitra yang telah dengan setia menggunakan benih 'Cap Panah Merah'. Selain untuk lebih mendekatkan hubungan dengan petani, sekaligus kami ingin memberikan wawasan tentang proses-proses produksi benih sehingga semakin meningkatkan kesadaran akan pentingnya benih unggul berkualitas," ujar Glenn Pardede.
 
Dalam acara ini EWINDO sekaligus memperkenalkan sejumlah varietas benih sayuran unggul berkualitas. Total varietas yang ditampilkan dalam kegiatan yang sangat dinantikan para petani ini berjumlah sekitar 40 varietas, sembilan diantaranya adalah produk-produk baru hasil dari pengembangan dan penelitian yang diselaraskan dengan kebutuhan petani.
  
Di acara yang digelar di pusat riset dan pengembangan benih EWINDO di Purwakarta seluas 8.000 m2 ini, para petani juga mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi dengan para ahli dari EWINDO mengenai pengendalian hama dan penyakit tanaman, teknik budidaya tanaman, manfaat menggunakan benih unggul berkualitas, dan pengenalan varietas-varietas lainnya. Selain itu, para petani dapat bertukar pengalaman dengan petani dari daerah lain untuk menambah wawasan.  Diharapkan petani yang ikut serta dalam Expo Nasional ini dapat menularkan ilmu yang didapat kepada petani lain di daerahnya masing-masing.
 

Pewarta: Ridwan Chaidir

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023