Jakarta (Antara News) - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk memberikan penghargaan kepada stakeholder (pemangku kepentingan) dan pengembang properti yang selama ini dianggap berjasa dalam mendukung program perumahan di Indonesia.

"Penghargaan ini untuk mengajak semua kalangan dan sektor usaha agar lebih pro aktif lagi dalam memberikan dukungan bagi program sejuta rumah. Sudah banyak kemudahan yang diberikan pemerintah untuk mewujudkan program tersebut," kata Direktur Utama BTN, Maryono di Jakarta, Rabu.

Ditemui usai malam pengharaan BTN Property Award, Maryono mengatakan backlog dibidang perumahan saat ini sekitar 15 juta, apabila kebutuhan rumah sudah terpenuhi bukan berarti tugas tersebut selesai karena setiap tahun pasti akan ada masyarakat yang membutuhkan rumah.

"Itulah mengapa kita perlu lebih pro aktif dalam memberikan dukungan tersebut. Bank BTN  akan siap mendukung pendanaannya," kata Maryono. 

Maryono menambahkan diluar FLPP kami akan mencari sumber dana lain yang sangat aman untuk mendukung program sejuta rumah. BTN sudah mempunyai 5 program SIAP dalam mendukung program sejuta rumah ini. Secara bisnis kami sudah sangat siap untuk memberikan dukungan tersebut dan itu sudah kita buktikan tahun 2015 lalu. 

"Sekarang saya ingin mengajak pengembang untuk bekerja lebih cepat. Peran pengembang sangat dibutuhkan dalam program sejuta rumah," ujar dia.

Bank BTN memproyeksikan permintaan kredit tahun 2016 khusus untuk masyarakat menengah kebawah  pasarnya masih cukup tinggi. Ini dapat dilihat dari pertumbuhan kredit pada Triwulan I 2016 dimana  permintaan  masyarakat terhadap rumah masih cukup tinggi. Mudah-mudahan ini menjadi stimulus bagi para pelaku bisnis perumahan kelas menengah bawah untuk terus membangun.

Permintaan masyarakat akan rumah terus meningkat dalam setiap tahun. Ini menjadi sinyal positif bagi para pelaku bisnis terkait pembangunan perumahan. Apalagi pemerintah sudah banyak memberikan stimulus dalam paket kebijakan yang akan semakin membuat bisnis pembangunan perumahan berpeluang meningkat. 

Menurut Maryono, dengan permintaan rumah yang tinggi, maka industri properti akan berpeluang untuk meningkat dan ini membawa dampak pada pengganda ekonomi (multiplier effect) sektor-sektor industri lain yang akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu peran pengembang juga sangat dibutuhkan dalam hal ini, tegasnya.

"Tahun 2016 kita mempunyai tujuan yang sama untuk mendukung sejuta rumah. Tahun ini kami mempunyai target sekitar 570.000 unit rumah. Namun ekspektasi kita jumlah ini akan melampaui target dan kami siap hingga 800.000 unit," ujar Maryono.

BTN siap memberikan dukungan pembiayaan hingga 800.000 unit rumah pada tahun 2016 ini. Tetapi ini bukan berarti sejuta rumah akan mejadi tugas BTN sendiri. Tetap peran serta dari yang lain juga dibutuhkan dalam hal ini. Tetapi kami menyatakan siap hingga 800.000 itu semoga dijadikan pegangan para pegembang bahwa dananya ada dan siap dipakai untuk membiayai proyek rumah bagi MBR, jelas Maryono. 

Maryono mengatakan BTN telah memperbaiki proses bisnis di cabang. Jika sebelumnya proses kredit itu memakai pola 151 (satu hari pengajuan, lima hari kelengkapan dokumen, satu hari realisasi) maka kita akan percepat itu menjadi 131 (satu hari pengajuan, 3 hari kelengkapan dokumen, 1 hari realisasi). 

Dari proses ini kelengkapan dokumen menjadi penting untuk dapat tidaknya kredit diproses dengan cepat atau tidak. Namun semangatnya proses kredit akan dipercepat. 

"Pada prinsipnya hari pertama pengajuan kredit itu sudah dapat diketahui kredit dapat disetujui atau tidak. Semangat kami bagaimana memperbaiki layanan. 131 adalah hasilnya," kata Maryono.  

Maryono pada kesempatan tersebut juga menyatakan dukungannya untuk membentuk bank tanah dalam rangka mendukung program sejuta rumah. dia mengusulkan agar pengadaan bank tanah tidak hanya sebatas untuk infrastruktur jalan tetapi juga pembangunan pemukiman atau perumahan untuk rakyat. 

"Saya mengusulkan kepada pemerintah melalui Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat) agar bank tanah untuk pemukiman juga diadakan," kata Maryono.

BTN memberikan 34 penghargaan yang dibagi ke dalam delapan kategori yakni mitra utama, pengembang mitra utama, pengembang kontibusi terbaik untuk kredit komersial, pengembang kontribusi terbaik untuk kredit kecil dan menengah, pengembang mitra terbaik untuk BTN syariah, pengembang KPR non subsidi, pengembang KPR subsidi, dan pengembang dengan realisasi KPR non subsidi terbanyak.  

Untuk kategori mitra utama diberikan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPERA), BLU PPDPP Kementerian PUPERA, Bapertarum PNS, PT SMF Persero. Sedangkan pengembang mitra utama diberikan kepada PT Sinar Mas Land, PT Paramount Land, PT Lippo Homes, PT Ciputra Group. Pengembang dengan kontribusi kredit komersial terbaik diberikan kepada Binakarya Group, PT Duta Paramindo Sejahtera, PT PP Property.

Kategori pengembang kontribusi terbaik untuk Kredit kecil menengah diberikan kepada PT Farama Mitra Mandiri, Gunadi Hardjakusunmah, dan Andrisen. Kategori mitra BTN syariah diberikan kepada PT Sinarmuda Setia Pertiwi, PT Graha Nusa Pertiwi, dan PT Rizki Mustika Abadi. Kategori Pengembang KPR Non Subsidi diberikan kepada PT Purinusa Jayakusuma, PT ISPI Pratama Lestari Perkasa, dan PT Graha Anugerah Nusantara Properti.

Kemudian untuk kategori pengembang KPR subsidi yakni PT Langgeng Pertiwi Development, PT Bumi Langgeng Persada, dan PT Nusantara Almazia. Kategori group pengembang Dengan Realisasi KPR Non Subsidi Terbanyak diberikan kepada IPSI, Duta Putra, dan Buana Kassiti.

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016