Serang (Antara News) - Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi Banten menargetkan produksi jagung sebesar 38.489 ton jagung pipilan kering (PK) tahun 2016 melalui upaya khusus swasembada padi jagung dan kedelai di Banten.

Kepala Distanak Banten Agus M Tauchid di Serang, Minggu mengatakan capaian produksi jagung di Banten 2015 sebesar 11.870 ton jagung pipilan kering.

Jumlah produksi jagung Banten 2015 meningkat dibandingkan 2014 lalu sebesar 1.356 ton atau sebesar 12,90 persen.

"Tahun 2014 lalu produksi jagung sebesar 10.514 ton, meningkat pada 2015 sekitar 12,90 persen menjadi 11.870 ton. Nah pada 2016 ini kami targetkan sekitar 38.489 ton melalui Upsus," kata Agus M Tauchid.

Ia mengatakan target produksi jagung pada 2016 tersebut diperoleh dari luas seluas 10.468 hektare dan luas penen 9.945 hektare dengen produktivitas sekitar 38,70 kuintal per hektare.

Menurutnya, rencana kegiatan upaya khusus peningkatan produksi jagung diantaranya melalui pengembangan jagung hibrida seluas 6.000 hektare yakni di Kabupaten Pandeglang 3.000 hektare, di Kabupaten Serang 2.000 hektare dan di Kabupaten Lebak sekitar 1.000 hektare.

Untuk kebutuhan pengembangan jagung hibrida tersebut, dilakukan pengembangan benih jagung hibrida sekitar 90 ton yakni di Kabupaten Pandeglang 45 ton, Lebak 15 ton dan di Kabupaten Serang 30 ton.

Kemudian, kata Agus, juga dilakukan pengembangan tanaman jagung hibrida di lahan perhutani seluas 2.562 hektare, yakni di Kabupaten Pandeglang 1.234 hektare dan di Kabupaten Lebak seluas 1.328 hektare.

"Kebutuhan benih untuk pengembangan jagung hibrida di lahan perhutani ini sebanyak 38,43 ton," kata Agus.

Untuk mempercepat upaya khusus produksi padi jagung dan kedelai (pajale), pihaknya sudah melakukan kordinasi dan langkah-langkah yang harus dilakukan diantaranya, penyelesaian administratif dengan cepat, pengamanan pertanaman dari serangan organisme pengganggu tanaman.

Kemudian, kata Agus, melakukan mobilisasi penyuluh untuk melakukan pendataan potensi yang bisa dimanfaatkan untuk perluasan areal tanam serta melakukan pendampingan dan pengawalan proses produksi secara masif.

Pewarta: Mulyana

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016