Jakarta (Antara News) - Pendapatan PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) per 31 Maret 2016 terpengaruh kondisi properti yang belum membaik, perseroan meraih pendapatan Rp546 miliar, sedangkan pada periode yang sama tahun 2015 sebesar Rp553 miliar.

"Strategi Kami akan terus fokus mengembangkan kawasan Orange County seluas 322 hektar sebagai proyek berkesinambungan untuk pertumbuhan masa depan perusahaan," kata Presiden Direktur PT Lippo Cikarang Tbk Toto Bartolomeus di Jakarta, Minggu.

Dia berharap pemerintah dapat segera mengungkapkan  rincian tentang kepemilikan properti Indonesia oleh orang asing dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala BPN no. 13/2016 yang memberikan penjelasan lebih rinci sehingga dapat meningkatkan permintaan terhadap properti.

Di Orange County, saat ini sudah tersedia berbagai fasilitas antara lain: Hikari Japanese School, Cinemaxx, pusat belanja dan kuliner: Hypermart, Maxx Coffee, serta sedang proses pembangunan lima menara apartemen.

LPCK, jelas Toto merupakan pengembang kawasan perkotaan dengan luas sekitar 3.000 hektar di mana industri sebagai basis  ekonomi. LPCK telah berhasil membangun lebih dari 14.000 hunian, dengan populasi 47.700 dan 448.000 orang yang bekerja setiap hari  disekitar 920 perusahaan manufaktur yang tersebar di kawasan industri Lippo Cikarang.

LPCK merupakan anak perusahaan  PT Lippo Karawaci Tbk ("LPKR"). LPKR adalah satu perusahaan properti terbesar di Indonesia  berdasarkan jumlah aset dan pendapatan, yang tercatat di Bursa Efek indonesia, dan didukung oleh land bank  yang  serta recurring income yang solid.

Bisnis LPKR terdiri Residensial / Township, Retail Malls, Hospitals, Hotels dan Asset Management. LPCK adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan memiliki Kapitalisasi pasar sebesar Rp5,22 Triliun atau setara 412 Juta dolar AS pada 22 April 2016.

Secara keseluruhan kinerja LPCK dapat dilaporkan sebagai berikut, laba bersih untuk kuartal pertama sebesar Rp223 Miliar, sementara total Aset  tumbuh 1 persen   menjadi Rp5,54 triliun dari Rp5,47 triliun pada tahun 2015.

Pendapatan dari Hunian dan Apartemen tumbuh 7 persen menjadi Rp194 miliar dari Rp181 miliar dibanding periode yang sama tahun 2015 atau menyumbang 35 persen dari total pendapatan.

Sedangkan pendapatan Recurring LPCK naik sebesar 9 persen menjadi Rp62 miliar dan memberikan kontribusi sebesar 11 persen dari total pendapatan Perseroan di kuartal I tahun 2016.

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016