Pertanian pangan padi di sawah hingga kini masih menjadi andalan ekonomi petani Kabupaten Lebak, Banten dan bisa meningkatkan kesejahteraan kehidupan keluarga mereka.
"Banyak petani di sini mampu menyekolahkan anaknya sampai perguruan tinggi juga menunaikan ibadah haji dan membangun rumah dari hasil pertanian pangan," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Lebak, Selasa.
Pendapatan usaha pertanian pangan padi sawah di Kabupaten Lebak rata-rata Rp30 juta/hektare dengan produksi enam ton gabah kering basah (GKB) dan ditampung tengkulak Rp5.000/kilogram.
Penghasilan hasil panen itu tentu petani menerima uang bersih keuntungan sekitar Rp20 juta setelah dipotong biaya produksi Rp10 juta/hektare.
"Saya kira pendapatan Rp20 juta selama empat bulan cukup membantu ekonomi keluarga petani," kata Deni.
Baca juga: Pemkab Lebak Banten luncurkan gerak pangan murah
Baca juga: Pemkab Lebak Banten luncurkan gerak pangan murah
Menurut dia, hingga kini petani pangan di Kabupaten Lebak mampu menyumbangkan ekonomi keluarga dibandingkan pertanian palawija dan hortikultura.
Pertanian pangan bisa menghasilkan pendapatan setiap empat bulan sekali dari tanam sampai panen. Selain itu juga hasil panen padi tentu begitu mudah ditampung oleh tengkulak setempat.
Dengan demikian, kehidupan petani pangan di sini dari 2.500 kelompok tani lebih sejahtera.
"Jika petani memanen seluas dua hektare padi sawah bisa menghasilkan Rp40 juta," katanya menjelaskan.
Ia menyebutkan, produksi pangan dari Januari-Mei 2023 sebanyak 165.769 ton setara beras dengan kebutuhan konsumsi masyarakat sekitar 143.038 ton / tahun atau 11.920 ton/bulan dari penduduk 1,4 juta jiwa.
Baca juga: Cegah penyakit menular di Badui, relawan lakukan pengobatan
Baca juga: Cegah penyakit menular di Badui, relawan lakukan pengobatan
Sedangkan, kata Deni, penyerapan beras sampai Mei 2023 sebanyak 59.599 ton, sehingga mampu menyumbangkan surplus 106.170 ton.
"Kami meyakini dari surplus 106.179 ton bisa memenuhi kebutuhan pangan masyarakat hingga sembilan bulan ke depan,"katanya menjelaskan.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Sipayung
Kecamatan Cipanas Kabupaten Lebak H Endang mengatakan bahwa anggota petani binaannya itu mencapai 130 orang dengan garapan padi sawah seluas 70 hektare.
Dari hasil panen itu, mereka kebanyakan ditampung tengkulak dengan harga Rp5.000/kg.
"Kami meyakini dengan pendapatan hasil panen padi Rp20 juta/hektare itu dipastikan kehidupan petani lebih sejahtera dibandingkan petani hortikultura dan palawija," kata H Endang.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023