Jakarta (Antara News) - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau "Indonesia Tourism Development Corporation" (ITDC) dan Pertamina akan membentuk perusahaan patungan (joint venture company) untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang akan memasok kebutuhan listrik ke kawasan Mandalika Nusa Tenggara Barat.

Perusahaan patungan itu selanjutnya akan berkerja sama dengan PLN sebagai pembeli sekaligus menyalurkan listrik dari PLTS dengan skema pembelian (purchasing power agreement/ PPA).

"PLTS akan beroperasi menggunakan konsep hybrid dengan listrik PLN, dimana PLTS akan mencapai kapasitas maksimum selama siang hari, sedangkan pada malam hari kebutuhan listrik akan tetap dipenuhi PLN," kata Direktur Utama ITDC, Abdulbar M Mansoer saat dihubungi, Kamis.

Abdulbar mengatakan PLTS ditujukan utk mengangkat konsep eco tourism Mandalika dan akan dibangun secara bertahap dgn kapasitas sampai 50 MW pada 2019. Kebutuhan listrik khususnya untuk kawasan Mandalika hingga 2025 diperkirakan mencapai 110 MW.

Terkait rencana tersebut, Abdulbar menjelaskan ITDC telah menyampaikan presentasi kepada manajemen PLN dan Kementerian Keuangan melalui Forum Group Discussion bertajuk "Pengembangan Infrastruktur Kelistrikan Dalam Mendukung Pengembangan Pariwisata NTB dan Mandalika di gedung pertemuan PLN NTB, Rabu (13/4).

Abdulbar mengungkapkan FGD ini merupakan inisiasi Direktorat Pengelolaan Resiko Keuangan Negara Kementerian Keuangan yang merupakan salah satu bentuk dukungan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Keuangan.

Dalam FGD tersebut Direktur Pengelolaan Resiko Keuangan Negara, Kemenkeu, Brahmantyo Istidjoso menyampaikan bahwa kebutuhan pendanaan infrastruktur diluar komitmen Pemerintah sebesar Rp1,85 triliun, dapat dipenuhi menggunakan beberapa fasilitas yang disiapkan Kementerian Keuangan. Diantaranya Program Direct Lending dan Program Penunjang Ekspor Jasa yang akan memberikan ITDC tingkat bunga yang sangat kompetitif.

Terkait pasokan listrik di Mandalika, General Manager PT PLN NTB, Karyawan Aji mengatakan, rasio elektrifikasi di NTB saat ini mencapai 73,46 persen, jauh diatas rata-rata nasional yang berkisar 71-72 persen sesuai data Maret 2016.

Khusus kapasitas trafo yang terpasang di kawasan KEK Mandalika memiliki daya 1x30 MVA dengan kekuatan  daya 30 megawatt. Namun  yang termanfaatkan, baru sekitar 22,35 persen. Sehingga, sementara ini masih cukup melayani pembangunan hotel-hotel di kawasan Mandalika Resort, kata Karyawan Aji.

Andianto Hidayat, mewakili PT Pertamina (Persero), menegaskan bahwa proyek ini merupakan bukti komitmen Pertamina dalam mengembangkan Energi Bersih di tanah air. Selain PLTS ini, kami juga tengah menyiapkan konsep hybrid generation dengan gas yang didatangkan dalam bentuk LNG.

Selain mendukung kebutuhan energi listrik di kawasan Mandalika, energi dingin LNG bisa dimanfaatkan untuk AC dan refrigerating system bahan makanan. Gasnya juga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan dapur di hotel, restauran, dan pemukiman sekitar, jelas dia.

Lebih jauh Abdulbar mengatakan ITDC akan menyiapkan lahan seluas 40-60 hektar sebagai lokasi pembangunan PLTS di Mandalika. ¿Kalau PLTS sudah terbangu, kami harapkan pada 2017 sudah bisa mengaliri listrik di KEK Mandalika," ujarnya.

Selain pembangunan infrastruktur dasar seperti PLTS, ITDC akan segera membangun hotel Pullman dan Club Med. Hotel Pullman akan dibangun pd Oktober 2016, dan diharapkan akan segera diikuti oleh investor lainnya yg telah berkomitmen membangun Royal Tulip (oleh Lee Jong Kwak), Marriott (oleh Bauer) dan Intercontinental (oleh Jiva Samudera Biru).

Pullman dan Club Med dibangun melalui investasi ITDC. Untuk Pullman saja, ITDC menganggarkan Rp 400 miliar. Rencananya, hotel  dengan jumlah 250 kamar ini akan beroperasi pada awal 2018. Begitupula untuk Club Med, ITDC mengalokasikan dana  sekitar Rp 900 miliar. Biaya ini digunakan untuk membangun hotel dengan kelas di atas bintang lima berkapasitas 400 kamar.

Alasan ITDC menggandeng Club Med ke Mandalika, adalah karena memiliki 1,6 juta anggota di seluruh dunia yg akan mendukung pencapaian target occupance rate Club Med, karena di manapun Club Med membangun, members akan datang dan menginap. Seperti Pullman, ia juga berharap Club Med bisa menjadi daya tarik baik bagi wisatawan maupun operator dan investor lainnya untuk membangun hotel.

Manajemen ITDC optimistis melalui pembangunan PLTS yang merupakan implementasi sinergi antar BUMN, dapat mempercepat pembangunan KEK Mandalika, sebagai destinasi utama wisata di Indonesia. "Pembangunan PLTS diharapkan  dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan mendukung upaya kami dalam mendukung target pemeeintah yang mencanangkan 20 juta wisatawan mancanegara pada 2019," kata Abdulbar. 

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016