Pemerintah Kabupaten Lebak Provinsi Banten berharap penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 ASEAN 2023 belum lama ini di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), membawa dampak masuknya investasi di daerah ini sehingga menyerap tenaga kerja.
 
"Kami memberikan kemudahan perizinan bagi investor dari negara-negara ASEAN yang ingin berinvestasi di Lebak," kata Asisten Daerah (Asda II) Sekertaris Pemerintah Kabupaten Lebak Ajis Suhendi dalam keterangan di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Selasa.
 
Penyelenggaraan KTT ASEAN yang berlangsung 5-11 Mei 2023 itu memberikan peluang investasi di Kabupaten Lebak.

Selain itu, didukung infrastruktur Tol Serang - Panimbang yang melintasi lima kecamatan di Kabupaten Lebak, dapat memberikan dampak ekonomi atas investasi dan meningkatkan daya saing.
 
Pemerintah Kabupaten Lebak menyiapkan lahan seluas 3.000 hektare untuk dijadikan Kawasan Industri Terpadu (KIT).
 
Pengembangan kawasan industri tersebut
guna mendorong Penanaman Modal Asing (PMA) bisa masuk ke Lebak.
 
Investasi itu memberikan efek cukup besar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, juga penyediaan lapangan kerja.
 
Karena itu, Pemerintah Kabupaten Lebak siap menampung investasi dari negara -negara ASEAN, seperti Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura dan Vietnam.
 
Apalagi, Pemerintah Kabupaten Lebak sudah memiliki Peraturan Daerah (Perda) tentang Pemberian Insentif dan Kemudahan Berinvestasi.
 
Perda itu memberikan insentif dengan membebaskan pajak daerah juga kemudahan perizinan.
 
"Kami menjamin investasi di sini aman dan kondusif, karena mendapat perlindungan pemerintah setempat," kata Ajis Suhendi.
 
Menurut dia, selama ini sumber daya alam Kabupaten Lebak memiliki potensi luar biasa dan bisa mendatangkan PMA, seperti pertanian, perkebunan, perikanan, pariwisata dan pertambangan.
 
Di samping itu Kabupaten Lebak sangat strategis, karena wilayahnya berdekatan dengan pusat Ibu kota Negara dan terdapat prasarana transportasi di antaranya jalan kereta api, tol, Pelabuhan Cilegon dan Bandara Soekarno-Hatta.
 
Begitu itu juga memiliki jaringan listrik induk di Suralaya Cilegon, Labuan dan jika terdapat gardu induk di Cijaku maka kawasan Lebak selatan tidak mengalami kembali pemadaman listrik.
 
Keunggulan lainnya, kata dia, Kabupaten Lebak memiliki pasokan air cukup besar dari kawasan Waduk Karian juga terdapat dua daerah aliran sungai (DAS) Ciliman dan Cidurian.
 
"Kami berharap pengusaha dari negara-negara ASEAN dapat melakukan investasi di Lebak," kata Ajis.
 
Ia juga mengatakan investor yang kelak menanamkan modal di KIT yang dipusatkan di Kecamatan Cileles untuk perusahaan yang ramah lingkungan dan tidak menimbulkan kerusakan alam.
 
Pemerintah daerah mengutamakan pengembangan KIT seluas 3.000 hektare yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, sebab wilayah ujung barat Provinsi Banten itu merupakan daerah pertanian, perkebunan dan penghijauan.
 
Pengembangan KIT harus bersinergi dengan lingkungan agar tidak menimbulkan kerusakan alam yang bisa mengakibatkan bencana.
 
Selama ini, lanjutnya, Lebak masuk kategori daerah rawan bencana banjir, longsor, gempa, kebakaran hutan dan lainnya.
 
Dengan demikian, pihaknya siap menerima investor dari negara -negara ASEAN yang ramah lingkungan, di antaranya membuka industri manufaktur maupun pengelolaan hasil perkebunan, pertanian dan peternakan.
 
"Kami ingin investor itu yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, sehingga memberikan kesejahteraan kepada masyarakat setempat," katanya.
 
 
 
 
 
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023