Jakarta (Antara News) - Wismilak Diplomat Success Challenge (DSC) 2015 menyelenggarakan kegiatan mentoring bisnis terhadap empat pemenang kompetisi wirausaha untuk memberikan jaminan usaha yang dijalankan berlangsung lancar.

"Tugas kami belum selesai, selanjutnya memberikan bimbinan manajemen melalui mentoring bisnis kepada para pemenang," kata Chief Board of Commissioner Wismilak, Surjanto Yasaputera di Jakarta, Rabu.

Menurut Surjanto untuk menumbuhkan wirausaha memang tidak mudah, namun karena kami sudah berkomitmen untuk itu maka haruslah dijalankan.

Empat pemenang DSC 2015 mendapatkan bantuan berupa dana hibah sebesar Rp2 miliar sebagai modal untuk menjalankan usaha yang diusulkan dalam kompetisi tersebut.

Seperti Irendra Radjawali pemenang pertama kompetisi ini mendisain MATA (Mesin Terbang Tanpa Awak) atau drone. Dia mengatakan alasannya mengajukan alat ini adalah untuk menunjukkan Indonesia juga tidak ketinggalan dibidang teknologi drone.

Irendra tamatan S1 dan S2 ITB ini mengatakan kalau dirinya tidak pernah berkerja menetap di satu kantor, Irendra lebih suka berkerja sebagai peneliti lepas. Bahkan pria ini juga berhasil melanjutkan S3 dibidang Ekologi melalui beasiswa ke Perancis.

Kembali dari kuliah dia banyak mengerjakan proyek pemetaan di Kalimantan, berdasarkan pengalamannya itulah dia kemudian melihat kebutuhan drone serta berupaya menciptakan alat tersebut.

"Saya kemudian banyak belajar dari youtube dan membeli bahan bahan dari e-bay," kata dia mengungkapkan. Drone buatannya maksimal bisa dipasarkan seharga 15 ¿ 20 juta rupiah, sedangkan di pasaran harganya bisa mencapai Rp 350 juta," ujar dia.

Selain itu tiga orang runner-up lainnya, yakni Dodick Zulaimi Sudirman (29 th) dari Tangerang yang mengembangkan game digital berbasis indie, I Gede Fredy (22 th) dari Denpasar dengan tas etnik modern bermerek Mahanata Bag, serta Cretta Cucu Abdullah (32 th) dari Yogyakarta dengan ide memproduksi microphone. Para runner-up juga mendapatkan dana hibah, masing-masing sebesar Rp 250 juta.

Wismilak DSC merupakan program kompetisi bisnis yang diprakarsai Wismilak sejak 2010 atau sudah tahun keenam saat ini. Kami memang berkomitmen untuk mengembangkan wirausaha di Indonesia, jadi kami tahu perlunya usaha yang konsisten dan berkelanjutan, kata Surjanto.

Panitia menerima sekitar 6.600 proposal yang datang dari seluruh penjuru Indonesia. Seleksi tahap awal menghasilkan 90 peserta. Mereka dibagi dalam 3 kelompok, masing-masing 30 orang yang menjalani audisi di tiga kota; Bandung, Yogya dan Surabaya. Bandung.

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015